Margonda | jurnaldepok.id
Korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya saat ini menjalani pendampingan di rumah aman atau safe house.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, selama di rumah aman itu, korban dan keluarganya akan menjalani serangkaian pemulihan-pemulihan psikologis.
“Sudah, sudah berada di rumah aman mereka, korban, bersama ibunya, keluarganya dan adiknya. Jadi kan kami punya tim psikolog ya, nantinya mereka yang bekerja untuk memulihkan trauma korban sesuai dengan hasil visum psikologi,” ujarnya, kemarin.
Nessi mengatakan, pemulihan akan dilakukan selama kondisi korban benar-benar pulih dan dapat menghilangkan traumanya atas kejadian tersebut.
“Jadi sampai benar-benar aman, tidak ada misalnya sebulan atau dua bulan, saya tidak bisa pastikan waktunya, tergantung bentuk trauma yang dialami korban,” katanya.
Nessi menambahkan, pihaknya juga melakukan tahapan psikososial atau pengondisian masyarakat agar dapat menerima kondisi korban dan tidak menciptakan stigma negatif.
“Jadi kami berharap untuk kasus ini, tidak mau nanti korban setelah kasusunya selesai lalu korban kembali ke masyarakat terjadi stigma atau pengucilan terhadap korban, jadi nanti kami akan lakukan psikososial juga di masyarakat,” paparnya.
Psikososial yang dilakukannya juga tidak memiliki batas waktu, Nessi mengatakan, kondisi di masyarakat akan dibuat sampai semuanya benar-benar aman dan korban serta keluarganya dapat memperoleh hak-haknya kembali sebagai warga negara.
“Tim kami akan turun ke masyarakat, melakukan pendekatan untuk memberikan pemahaman agar harus ikut mendukung penyembuhan korban ini, tidak memberikan stigma yang buruk,” pungkasnya. n Aji Hendro
