HeadlinePendidikan

Terapkan Program IPTEKS, Dosen & Mahasiswa PNJ Bantu Kelompok Tani Ikan Mesin Pengolah Air

Laporan: Rahmat Tarmuji
Program Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Budaya (IPTEKS) Berbasis Kelompok Bidang Keahlian (PPIKBK) bertujuan untuk mengimplementasikan inovasi hasil penelitian yang dihasilkan oleh kelompok dosen keahlian atau kelompok bidang keahlian tertentu yang mendukung percepatan tercapainya renstra Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam bidang pengabdian.

Dalam hal ini sasaran utama yang dimaksud adalah tercapainya kluster “sangat memuaskan dan unggul” (Very Good) dan menerapkan teknologi tepat guna sebagai hasil penelitian unggulan perguruan tinggi dalam upaya memecahkan masalah di masyarakat.

Selain itu, skema pengabdian kepada masyarakat ini juga diharapkan dapat memberikan solusi permasalahan yang ada di masyarakat serta memberikan penguatan potensi masyarakat melalui aplikasi IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Budaya) yang merupakan hasil riset / inovasi unggulan bidang keahlian.

Dalam melaksanakan kegiatan PPIKBK tersebut, Politenik Negeri Jakarta telah menggandeng mitra Kelompok Tani Ikan Mina Lestari. Lokasi dari Kelompok Tani Ikan Mina Lestari di RW 05, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Depok yang menempati lahan seluas 1.600 M2 dan berjarak dengan sungai sekitar 20 meter.

Jumlah anggota sebanyak 23 orang dan jumlah empang 16 buah dengan ukuran yang berbeda-beda. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain lele, nila, gurame dan bawal. Wilayah pemasaran masih disekitar Parung dan Bojongsari.

Pada saat ini permasalahan yang dihadapi para petani ikan adalah masih ditemukannya ikan yang mati karena faktor kualitas air yang cukup rendah. Hal ini disebabkan oleh aliran air yang sebelum masuk kolam terlebih dahulu melewati lahan kosong (persawahan) yang tanahnya labil dan sangat mudah tererosi, sehingga air menjadi sangat kotor karena membawa butiran tanah atau lumpur dan berakibat pada jumlah ikan yang mati setiap hari semakin bertambah banyak.

Pada, Sabtu (02/11/23) lalu, selama satu hari telah dilakukan pelatihan pengolahan air kotor yang dilaksanakan di wilayah RT 09/05.

Sebelum acara dimulai terlebih dahulu dilakukan penandatanganan berita acara penyerahan bantuan alat pengolah air kotor dan pipa saluran air yang penyerahannya dilakukan oleh Ir. Sutanto, MT selaku Ketua Pelaksana dan Toto Supriyanto, ST., M.T. sebagai salah satu anggota kepada Nurmansyah selaku Sekretaris Kelompok Tani Mina Lestari.

Alat pengolah air kotor tersebut berfungsi untuk menurunkan kekeruhan dan meningkatkan pH air dengan kapasitas produksi 10 liter per menit. Prinsip kerja dari alat tersebut adalah menyerap dan mengendapkan kotoran dalam air pada bak proses karena proses elektrokoagulasi.
“Pemberian bantuan alat tersebut dimaksudkan sebagai salah satu usaha untuk mengurangi kekeruhan dan menaikkan nilai pH air, sehingga udara mudah larut dalam air,” ujar Sutanto, Ketua Pelaksana PPIKBK.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan kehidupan ikan menjadi semakin sehat dan jumlah ikan yang dapat dipanen menjadi semakin meningkat.

Pelatihan tersebut selain dihadiri oleh para anggota Mina Lestari turut hadir pula antara lain Ketua RW 05, Gesit Mulyawan; Ketua RT 09, Marulloh; Ketua LPM Duren Mekar, Tjinde Arifuddin dan tiga orang mahasiswa dari Politeknik Negeri Jakarta.

Sebelum dilakukan praktik pengolahan air kolam, terlebih dahulu disampaikan paparan yang berkaitan dengan teori dan prosedur pengolahan air kolam oleh ketua pelaksana. Dalam penyampaian paparan tersebut dijelaskan bahwa alat yang akan digunakan mampu menyerap dan mengendapkan semua kotoran, baik dari bahan organik maupun anorgnik, sehingga kualitas air menjadi lebih jenih.

“Untuk mengoperasikan alat tersebut, terlebih dahulu bak proses diisi air sebanyak 10 liter, kemudian sumber listrik dihidupkan dengan mengatur tegangan yang diinginkan dengan waktu proses antara 10 sampai 20 menit. Air hasil proses dialirkan ke dalam bak pengendap dan dibiarkan sekitar 10 sampai 15 menit, supaya semua kotoran terendapkan,” paparnya.

Sementara itu Nurmansyah menilai dengan pelatihan pengolahan air kotor tersebut dapat menambah pengetahuan tentang pengolahan air kotor secara elektris. Lebih lanjut mereka juga berharap pelatihan-pelatihan seperti ini lebih ditingkatkan di masa mendatang, sehingga kedepan dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan pengolahan air kotor untuk budidaya perikanan.

Politeknik Negeri Jakarta melaui Program PPIKBK selain memberikan pelatihan tentang pengolahan air kotor juga memberikan bantuan pemasangan pipa saluran air dari kali ke kolom para petani. Diharapkan dari pemasangan pipa ini dapat membantu untuk mengurangi partikel tanah yang terbawa air, karena faktor erosi dan guguran tanah. Sehingga air menjadi lebih lancar dan bersih serta sehat.

Ketua LPM Duren Mekar, Tjinde Arifuddin berharap kepada PNJ dapat lebih banyak menyumbangkan dan menularkan ilmu pengetahuan khususnya bagi para petani ikan dan umumnya masyarakat Duren Mekar yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengolahan air.

“Kepada para petani ikan diharapkna untuk dapat memanfaatkan sumbangan peralatan tersebut dan merawatnya dengan baik,” pungkasnya. n

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button