Sawangan | jurnaldepok.id
Mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Depok, H Iing Hilman mengungkapkan beberapa alasannya hijrah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Pertama, memang ada sejarah dimana bapak saya dulunya orang PPP, ini menjadi pemicu buat saya terlebih melihat fenomena politik yang saya alami di Pileg 2019 lalu. Yang kedua, saya memiliki kedekatan dengan PPP,” ujar H Iing kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia menambahkan, simpatisan yang tadinya di Partai Gerindra dan Partai Demokrat telah merestui dirinya untuk maju menggunakan ‘kendaraan’ PPP.
Pasalnya, kata dia, konsep yang digunakan yakni personal branding yang hingga kini masih tetap eksis mendukung perjuangannya.
“Sebagai gambaran, di pileg 2014 silam suaranya mencapai 3.500 dan di pileg 2019 lalu suara saya mencapai 3.800. Pada 2019 lalu saya tidak berkampanye secara maksimal karena semangatnya sudah menurun,. Namun di PPP saat ini semangat saya kembali menggelora,” paparnya.
Dengan raihan suara itu, Iing yang akan maju untuk DPR RI Dapil Depok-Bekasi, akan menambah jumlah suara serta menggali kembali kantong-kantomg suara untuk pileg 2024 nanti.
Iing yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PAC Partai Demokrat Bojongsari, mengaku telah menyiapkan empat ring kekuatan untuk mendulang suara di wilayah Depok-Bekasi.
“Saya akan menggunakan empat ring untuk meningkatkan jumlah suara dan elektabilitas saya di pileg nanti seperti kader partai, simpatisan serta karyawan saya yang bermukim di Depok dan Bekasi. Ini mulai saya pilah untuk diberdayakan, jumlahnya 600 lebih. Mereka harus menjadi tim untuk mendulang suara,” jelasnya.
Tak hanya itu, Iing juga tengah membina kaum milenial yang telah memiliki hak pilih di pileg 2024 nanti.
“Bermodal itu semua saya optimistis akan mendulang suara sebanyak-banyaknya. Mohon doa dan dukungannya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini ada enam Anggota DPR RI Dapil Depok-Bekasi (incumbane) yang akan turun kembali di pileg 2024 mendatang. Mereka adalah H Mahfudz Abdurrahman (PKS), Hj Nur Azizah Tamhid (PKS), Hj Weny Hariyanto (Golkar), Nuroji (Gerindra), Sukur Nababan (PDIP) dan Intan Fauzi (PAN). n Rahmat Tarmuji
