Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah warga dan pengguna Jalan Raya Grogol dan Krukut, Kelurahan Limo, mengaku sangat terganggu dengan banyaknya debu tanah urugan Tol Desari yang tercecer dari truk pengkut tanah, pasalnya pada musim panas seperti sekarang ini tiupan angin relatif kencang dan menyapu debu diatas bidang jalan sehingga debu beterbangan diseputar ruas jalan raya Grogol dan Krukut.
Andika Nalapraya, salah satu pengguna jalan mengatakan terpaksa mencari jalan alternatif dan tidak lagi melintas dijalur Grogol – Krukut lantaran banyak debu yang mengotori kendaraan miliknya saat melintas dijalur itu.
“Biasanya saya lewat jalan raya Grogol dan Krukut lalu tembus ke Gandul dan baru masuk pintu tol Brigif saat pergi kerja begitu pula pulangnya saya keluar dari Gandul terus lewat Krukut dan Grogol, tapi sekarang saya coba mencari jalan alternatif lewat perkampungan untuk menghindari deba jalanan, ” ungkap Andika kepada Jurnal Depok, kemarin.
Hal senada dilakukan oleh Mad Zaini, salah satu pengendara sepeda motor. Dia lebih memilih melintasi jalan tikus mulai dari Komplek Marinir kawasan Parung Bingung dan memotong jalur Grogol tembus ke Jagakarsa ketimbang harus menyusuri jalur Grogol – Krukut – Gandul.
“Sekarang saya nyari jalan tikus, karena di Grogol dan Krukut, banyak banget debu yang mengotori ruas jalan, dan di Gandul macet karena banyak galian kabel PLN, ” celoteh Zaini saat pulang kerja kemarin sore.
Terkait banyaknya debu diatas bidang jalan disepanjang jalur Grogol – Krukut, warga minta agar pihak pelaksana proyek tol secara rutin membersihkan bidang kali dari ceceran tanah sehingga tanah yang berubah menjadi debu itu tidak mencemari areal jalan raya.
“Harusnya setiap malam titik ruas jalan yang banyak ceceran tanah langsung dibersihkan agar enggak jadi debu dan mengganggu kenyamanan para pengguna jalan, ” kata Ajoy salah satu warga Kelurahan Grogol. n Asti Ediawan
