HeadlinePerekonomian

Harga Beras Mencekik IRT

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Melonjaknya harga beras pada kurun sebulan terakhir menjadi momok bagi para ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya sejak Desember tahun 2017 silam hingga sekarang harga kebutuhan pokok ini belum juga stabil bahkan cenderung terus meningkat.

Rosanih salah satu ibu rumah tangga yang berdomisili di Jln RD Sukarma Rt 03/03 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB) Kecamatan Pancoran Mas mengaku cukup kerepotan dengan kenaikan harga beras pasalnya saat ini harga kebutuhan pokok lainnya juga terbilang tinggi dirinya harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari hari.

“Buat saya kenaikan harga beras sangat memberatkan karena harga kebutuhan pokok lain juga masih mahal dan selama sebulan belakangan saya terpaksa harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dengan uang belanja pas pasan, ” keluh Encit sapaan akrab Rosanih.

Keluhan senada juga dilontarkan oleh Kainah salah satu warga setempat. Menurutnya kenaikan harga kebutuhan pokok khususnya beras membuat dirinya semakin sulit untuk mengatur uang belanja guna memenuhi kebutuhan keluarga.

“Harga beras yang biasanya Rp 8500 / litet sekarang naik menjadi Rp 11.000 itupun kualitas berasnya sangat jelek bahkan lebih jelek dari beras raskin dan untuk harga beras kualitas sedang sekarang ini harganya mencapai Rp 13.500 / liter dan hal ini tentu sangat memberatkan bagi kami para ibu rumah tangga, ” ujar Kainah.

Menyikapi hal ini salah satu tokoh masyarakat Parung Bingung Anwar Sanusi meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok agar segera turun gunung melakukan langkah pengendalian harga kebutuhan pokok terutama harga beras yang menurutnya sangat memberatkan masyarakat terutama bagi masyarakat kalangan bawah.

“Ya, Pemerintah harus peka dan melihat kondisi masyarakat yang saat ini banyak mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok terlebih harga beras yang katanya terus meroket dari Desember tahun lalu dan untuk itu Pemerintah harus segera melakukan langkah penanggulangan secara komprehenshif dengan melaksanakan intervensi pasar sehingga warga dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, ” pungkas Sanusi. n Asti Ediawan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button