

Laporan: Rahmat Tarmuji
Keberadaan anak yatim atau anak yang ayahnya telah meninggal dunia di wilayah Kota Depok jumlahnya mencapai ribuan. Melihat kondisi tersebut pemerintah kota tidak tinggal diam.
Bahkan, Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan tidak menutup kemungkinan para anak yatim nantinya diikutsertakan dalam program kesehatan. Untuk itu pihaknya berencana akan menggandeng BPJS.
“Sangat bisa, kami akan kerjasama secara khusus dengan BPJS agar nantinya para anak yatim bisa dicover kesehatannya oleh BPJS. Karena saat ini pun peserta BPJS yang kelas 3 kami tanggung melalui dana APBD,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, kemarin.


Namun begitu, pihaknya masih menunggu peraturan pemerintah terkait hal tersebut, seperti halnya peraturan walikota. Peraturan walikota itu, kata dia, tidak boleh bertentangan seperti layaknya tentang hibah maupun bansos.
“Tinggal dikaji saja seperti apa nanti,” paparnya.
Sementara itu momen bulan Muharam ini dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat Kota Depok untuk menyantuni para yatim di lingkungan mereka. Seperti hal nya yang dilakukan warga di RW 14 Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari.
Di mana, kegiatan tahunan santunan yatim dan dhuafa Al Abassiyah pada tahun ini bertempat di RW 14 Kelurahan Bojongsari. Kegiatan tersebut berjalan lancar dan meriah. Hadir dalam acara tersebut Walikota Depok, Mohammad Idris, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mahfudz Abdurrahman, Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PPP, Hj Qonita Luthfiyah, Camat Bojongsari, Lurah Bojongsari dan para lurah se- Kecamatan Bojongsari, ketua FKA LPM, Ketua Karang Taruna Kecamatan Bojongsari.
“Dalam santunan kali ini yatim dan dhuafa Al Abassiyah yang terdiri dari gabungan empat RW 9 RT yaitu RW 10, 11, 12, 14 menyantuni 43 yatim. Masing-masing yatim kami santuni sebesar Rp 2.300.000 dan 103 dhuafa yang kami santuni sebesar Rp 250.000,” ujar Ketua RW 14 Kelurahan Bojongsari, Daud Sulaiman.
Ia mengatakan, bahwasanya kegiatan ini sangat membantu yatim dan dhuafa di lingkungannya.
“Karena dengan paguyuban yatim dan dhuafa seperti ini saling membantu kegiatan yatim di lingkungan, ada subsidi diantara RT. Semoga perkumpulan ini tetap berjalan setiap tahunnya,” terangnya.
Anggota DPRD Depok, Hj Qonita Luthfiyah yang hadir dan memberikan santunan mengatakan, bahwa keberadaan anak yatim sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama.
“Kami di DPRD berupaya mendorong agar para anak yatim yang ada di Depok ini mendapatkan alokasi khusus. Artinya, bisa saja nanti jika aturannya memungkinkan dana pendidikan dan kesehatan bagi anak yatim ditanggung oleh APBD,” terangnya.
Qonita juga mengapresiasi berbagai elemen masyarakat Kota Depok khususnya yang berada di wilayah Sawangan-Bojongsari yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak yatim. n

