Kelola Sampah Secara Mandiri, Warga RW 01 Meruyung Sabet Sertifikat SOBI UI

584
Mahasiswa UI foto bersama dengan warga Meruyung usai memberikan penghargaan.

Limo | jurnaldepok.id
Kepiawaian Warga RW 01 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo dalam melakukan pengelolaan sampah secara mandiri mendapat apresiasi dari Komunitas Sobat Bumi (SOBI) Universitas Indonesia (UI).

Wujud nyata apresiasi yang diberikan oleh SOBI kepada warga RW 01 Meruyung direalisasikan dalam bentuk pemberian Sertifikat RW Peduli Sampah Mandiri yang diserahkan langsung oleh Ketua SOBI UI, Davin Nazhif W dan Wakil Ketua SOBI UI, Dara Eldamarika saat memantau proses pengolahan sampah menjadi biogas diwilayah RW 01, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo.

Dihadapan warga RW 01 Meruyung, Ketua SOBI Universitas Indonesia, Davin Nazhif mengatakan pemberian sertifikat RW Peduli Sampah Mandiri merupakan bentuk penghargaan sekaligus pengakuan dari jajaran SOBI UI terhadap upaya pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh kelompok masyarakat RW 01 Meruyung.

“Setelah melalui kajian dan peninjauan langsung kelokasi kegiatan pengolahan sampah di RW 01 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo kami berkesimpulan bahwa kegiatan pengolahan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh warga RW 01 Meruyung layak mendapatkan apresiasi karena kegiatan warga mengelola sampah dapat mengurangi jumlah sampah terbuang, terlebih kami dengar ada rencana warga melakukan pengolahan sampah menjadi biogas yang manfaatnya dapat dioptimalkan sebagai bahan bakar memasak, membersihkan dan mengeringkan hasil pertanian ini merupakan kegiatan yang sangat progresif sekali,,” ujar Davin Nazhif.

Sementara Ketua RW 01, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Abdul Gani mengaku bangga atas penghargaan yang diberikan oleh komunitas peduli lingkungan Sobat Bumi Universitas Indonesia (SOBI) seraya berharap penghargaan dari jajaran mahasiswa UI ini akan meningkatkan semangat warga dalam kegiatan pengolahan sampah secara mandiri dilingkungannya.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur kegiatan mengelola sampah secara mandiri yang kami laksanakan mendapat perhatian dari kalangan akademisi, kami berharap penghargaan ini akan memotivasi warga untuk lebih giat lagi melakukan pengolahan sampah secara mandiri tanpa ketergantungan dengan kegiatan pengolahan sampah yang dimotori oleh Pemerintah,” tegas Abdul Gani.

Dia membenarkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya berencana akan melakukan inovasi mengupayakan merubah panas yang dihasilkan oleh timbunan sampah menjadi bahan biogas.

“Insha Allah kedepan kami akan menyulap sampah menjadi bahan biogas yang dapat memberi manfaat untuk warga,” imbuhnya.

Dalam kaitan ini, Gani meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk memberikan dukungan khususnya dalam hal pengadaan lahan fasos fasum dan pengadaan konstruksi bangunan pengolah sampah yang representatif.

“Untuk rencana mengubah sampah menjadi biogas kami tentu butuh dukungan dari Pemerintah terutama dalam pengadaan lahan dan pembangunan sarana prasarana penunjang kegiatan, rencana ini sedang kami upayakan bersama warga dan para komunitas peduli lingkungan,” pungkasnya. Asti Ediawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here