

Limo | jurnaldepok.id
Keluhan orang tua murid terhadap besarnya biaya Kegiatan P5 siswa kelas 11 yang dikemas dalam paket study tour SMAN 6 memantik perhatian sejumlah kalangan.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Supian Derry menilai kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan objek pulau Bali terlalu memberatkan bagi sebagian orang tua murid.
“Tidak semua orang tua murid berasal dari keluarga mampu, bahkan banyak diantaranya yang hidupnya pas pasan dan jika harus dipaksa membayar uang study tour yang sangat besar tentu akan sangat memberatkan,” ujar Supian Derry usai melakukan audensi dengan Kepala SMAN, Siti Faizah Selasa (11/02/25).


Dikatakannya, jika biaya study tour sebesar Rp 3,8 juta, maka setidaknya orang tua murid harus merogoh kocek hingga Rp 5,5 juta minimal untuk uang jajan sebesar Rp 1 juta, dan membeli baju dengan warna berbeda sebesar Rp 500 ribu sehingga jika dijumlahkan bisa mencapai Rp 5,5 juta.
“Ya, saya bersama salah satu pengurus lingkungan sudah melakukan audensi dengan ibu kepala sekolah SMAN 6, dan dalam obrolan dengan beliau saya memberikan banyak masukan terkait penyelenggaran Study Tour yang menurut kami sangat memberatkan orang tua murid terutama bagi orang tua murid yang berpenghasilan rendah,” ungkap Supian Derry.
Untuk rencana kegiatan Study Tour, Derry mengusulkan agar dialihkan ke objek yang lebih dekat dengan harga terjangkau atau menerapkan subsidi silang sehingga tidak memberatkan orang tua murid yang berpenghasilan rendah,” paparnya.
Selain menyoroti terkait pelaksanaan study tour, pertemuan dengan Kepala Sekolah SMAN 6 juga membahas soal PPDB yang selama ini masih menuai polemik dikalangan masyarakat.
“Ya, kami juga bahas soal PPDB dan kami mengusulkan agar sistem rekruitmen siswa baru dikembalikan seperti dulu yang mengakomodir warga sekitar sekolah dalam program bina lingkungan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan dan Pendidikan Indonesia (LPPPI), H. Imam Kurtubi mendesak kepada pihak sekolah untuk membatalkan rencana Study Tour ke pulau Bali lantaran jelas sangat memberatkan orang tua murid.
“Kami tetap meminta kepada pihak terkait untuk membatalkan rencana study tour ke Bali dan mengalihkan ke daerah lain yang lebih dekat, kami tak ingin bisnis study tour ini memberatkan masyarakat, jika usulan kami tidak digubris maka kami akan melaporkan hal ini ke Dinas Pendidikan Jabar,” ancamnya. n Asti Ediawan

