Jangan Ngarepin Nambo, Wali Kota Depok Diminta Cepat Tanggap Atasi Masalah Sampah

13
Terlihat petugas kebersihan terjebak diantara tumpukan gunung sampah TPA Cipayung.

Tapos | jurnaldepok.id
Ketua Komisi C DPRD Depok, Edi Sitorus mengatakan, Pemerintah Kota Depok harus tanggap mengatasi masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Dia mengatakan, TPA Cipayung itu dulunya bukan tempat pembuangan akhir namun hanya sementara.

“Sebetulnya TPA Cipayung merupakan penampungan sementara yang dikembangkan setelah zaman Wali Kota Depok Badrul Kamal menjadi tempat pembuangan sampah yang seharusnya itu sebetulnya penampungan sementara,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam proses perjalanannya banyak hal-hal yang memang sudah dilakukan pemerintah salah satunya program Unit Pengoalahan Sampah (UPS) di setiap kelurahan namun program tersebut gagal.

“Program UPS yang anggarannya besar dan itu gagal dan kemudian setelah itu tidak ada satu solusi lagi. Kini Pemkot Depok hanya berharap dengan TPS di Nambo Kabupaten Bogor yang belum jelas kapan beroperasinya,” paparnya.

Sementara itu Pemerintah Kota Depok mengupayakan sekitar 10 ton sampah akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Nambo, Kabupaten Bogor.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, TPA Cipayung sudah kembali beroperasi,

“Di beberapa tempat saya lihat, nampaknya warga ada kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga terus terjadi penumpukan,” katanya.

Menurutnya, proses pengangkutan sampah di beberapa wilayah yang sempat mengalami penumpukan saat ini sedang dilakukan secara bertahap.

“Pemkot akan upayakan 10 ton perhari bisa ke nambo, dan kedepan akan bekerjasama dengan swasta dalam pengolahan sampah lama yang bisa mengolah 70-300 ton per hari. Kami mau lihat demonya dulu ya, kalo berjalan dan bagus kita akan lakukan kerjasama,” jelasnya.

Kepala UPTD TPA Cipayung Kota Depok, Ferry Dewantoro menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan dan menyelesaikan permasalahan sampah yang berada di TPA Cipayung. Dimana, saat ini kondisinya sudah overload.

Dia menambahkan, kondisi overload ini menyebabkan adanya longsoran sampah, hingga jalur armada pengangkut sampah terganggu menyebabkan antrean truk sehingga pembuanganya belum maksimal.

Dia menjelaskan, upaya tersebut dengan adanya penambahan alat berat untuk melakukan perapian sampah pada TPA Cipayung agar bisa dilalui trurk pengangkut sampah untuk melakukan bongkar muat. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here