Sedekah Sampah

361

Guna semakin menumbuhkan kecintaan terhadap Al Quran, Yayasan Sahabat Qur’an menggelar kuliah umum yang mereka sebut dengan program tahsin Sabahat Qur’an. Tercatat ada sekitar 60 orang peserta Pusat Pendidikan Al Qur’an(PPA) turut hadir dalam kegiatan yang dilakukan rutin setiap 4 bulan sekali.

“Kegiatan ini memang rutin diadakan setiap awal periode belajar Tahsin Al Qur’an, yaitu sekitar 4 bulan sekali. Program kuliah tahsin Qur’an nya fokus kepada perbaikan bacaan Al Qur’an saja agar sesuai dengan standar bacaan yang baik dan benar,” ujar Pendiri dan Direktur Yayasan Sahabat Qur’an Chairul Saleh kepada Jurnal Depok kemarin.

Ia mengungkapkan jika hingga saat ini ada total ada sekitar 525 orang yang menjadi peserta tahsin sahabat Qur’an. “Peserta terdiri dari anak-anak hingga usia dewasa. Kami ajarkan mereka membaca Al Qur’an dengan benar serta memahami isinya,” ungkapnya.

Selain itu pihaknya juga memiliki program sedekah sampah. Program tersebut merupakan program pengumpulan sampah dari warga sekitar Sahabat Qur’an yang berada di sekitar Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos.

“Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan, kami bersihkan dan dipilah sesuai dengan jenisnya masing-masing. Setelah itu ditimbang dan dijual ke pengepul,” tutur Chairul.

Kegiatan program sedekah sampah, lanjutnya dilaksanakan sebanyak  dua minggu sekali. Dia mengatakan setiap kali kegiatan pihaknya berhasil menimbang sampah sebanyak 250-350 kg. “Dari total sampah tersebut kemudian diuangkan. Kalau 250 kg hingga 350 sampah jika diuangkan menjadi Rp 400 hingga Rp 500 ribu,” ucapnya.

Chairul menjelaskan dari uang yang terkumpul tersebut selanjutnya akan digunakan untuk beasiswa para guru mengaji Sahabat Qur’an.

“Diharapkan para guru yang mendapat beasiswa ini dapat meng up grade kualitas membaca Al Qur’an nya dengan belajar pada lembaga Al Qur’an lainnya,” jelas Chairul.

Ia menambahkan ada 22 guru yang mendapat beasiswa dari program sedekah sampah tersebut. “Guru yang mendapat beasiswa itu terdiri dari jenjang pendidikan apa saja yang penting mereka punya standar bacaan Al Qur’an yang sesuai tajwid dan mau terus belajar,” tambahnya.

Para guru tersebut, selanjutnya akan diberikan kesempatan mengajarkan Al Qur’an kepada warga. “Tentunya mereka akan mengajarkan Al Qur’an kepada warga dengan sistem gratis alias tanpa biaya,” tandas Chairul yang juga menjadi nominasi pemuda pelopor tingkat Jawa Barat bidang pendirikan tersebut. n

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here