Cilodong | jurnaldepok.id
Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) kembali melaksanakan tradisi jelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran yang biasa dilakukan orang Betawi yakni dengan memotong Kerbau.
Kerbau atau yang lazim disebut Kebo bagi orang Betawi, dipotong hasil urunan (andil) dari para anggota KOOD atau masyarakat dan dinamakan Kebo Andil.
“Pemotongan Kebo Andil ini dalam rangka merawat tradisi jelang Lebaran, maka KOOD Kecamatan Cilodong memotong Kebo Andil. Ini tradisi orang Depok sejak tahun 1980an untuk persiapan sebagai lauk di hari lebaran,” ujar Ahmad Dahlan, Ketua KOOD Kota Depok, Minggu (07/04/24).
Dikatakan Dahlan, tradisi Kebo Andil saat ini nyaris hilang. Dari itu, pihaknya bersama Pemerintah Kota Depok terus melestarikan tradisi baik yang diwariskan orang tua terdahulu agar tidak punah.
Dahlan berharap, tradisi pemotongan Kebo Andil dapat dilangsungkan dan dihidupkan kembali setiap tahun.
“Mungkin sekarang gampang untuk membeli daging. Namun dari Kebo Andil ini kita dapat belajar karena ada nilai kebersamaan, kekeluargaan, nasehat dan gotong royong untuk mempersiapkan lebaran,” paparnya.
Di zaman dahulu, kata Dahlan, memotong Kebo Andil sebuah momen yang ditunggu-tunggu terutama oleh anak-anak.
“Karena di zaman dulu untuk makan daging itu setahun sekali yakni saat lebaran saja, jadi itu hal yang luar biasa,” ungkapnya.
Pemotongan Kebo Andil yang dilakukan di kediaman Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri dipotong langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Dalam kesempatan itu Idris mengapresiasi KOOD yang mampu mepertahankan dan melestarikan tradisi orang Betawi jelang lebaran.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri. Ia meminta KOOD agar terus merawat dan mempertahankan tradisi yang baik ini.
“Jangan sampai tradisi yang baik ini pudar dimakan zaman, karena dari Kebo Andil ini kita banyak dapat pelajaran berharga,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji