Kota Kembang | jurnaldepok.id
Kegiatan Lebaran Depok yang sudah dilaksanakan ke keenam kali, kini sudah terdaftar di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf).
“Alhamdulillah sudah terdaftar di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) karena melibatkan ratusan pelaku UMKM di Depok,” kata Ketua Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD), Ahmad Dahlan.
Ia berharap kegiatan Lebaran Depok ini bisa menghibur dan menggembirakan warga kota tersebut.
“Di Lebaran Depok tahun ini kita adakan fashion show pakaian tahun 70-an yaitu celana cutbray. Mudah-mudahan Lebaran Depok ini menggembirakan, menghibur warga,” tuturnya.
Dia menuturkan, Lebaran Depok sebagai ajang budaya yang harus dipertahankan, karena terdapat kegiatan budaya yang sering dilakukan oleh orang-orang Depok tempo dulu, salah satunya potong kebo andil.
“Jadi kebo andil ini tradisi orang Betawi menjelang hari raya. Potong kebo ini untuk persiapan daging di hari raya. Cara membeli kebo andil itu dengan patungan atau urunan,” katanya.
Tradisi kebo andil di Depok ini, kata dia, dagingnya dibagikan kepada orang yang patungan membeli hewan tersebut untuk persiapan lebaran.
“Dagingnya dibagi rata. Untuk lebaran dipersiapkan mulai dari berbagai macam makanan, pakaian dan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, di Lebaran Depok juga ada tradisi “ngubek empang” atau menangkap ikan untuk keperluan lebaran.
“Orang Depok dulu kalau lebaran juga patungan beli ikan kecil dipelihara di empang atau kolam iklan. Jelang lebaran empangnya diubek,” tuturnya.
Selain potong kebo andil dan ngubek empang, lanjut Baba Dahlan, ada tradisi Pasar Penghabisan dan juga Rantangan.
Sementara itu pada hari kedua Lebaran Depok warga bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti perlombaan fashion berkostum di era tahun 70-an. n Aji Hendro