



Margonda | jurnaldepok.id
Seorang pelaku usaha catering tertipu dengan sejumlah orang yang mengaku sebagai tim sukses salah satu capres peserta Pemilu 2019.
Dwi Rahayu, mengatakan bahwa dirinya menjadi korban penipuan dari orang yang mengaku-ngaku sebagai salah satu tim capres. Kejadian ini berawal dari seorang bapak yang
berpakaian rapi mengaku dari partai pendukung salah satu capres.
“Dia survey ke restoran kami di kawasan Jalan Siliwangi, Kecamatan Pancoran Mas, untuk pesen katering sebanyak 850 box per hari untuk acara 12-23 Maret di Hotel Bumi Wiyata,” ujarnya, kemarin.


Ada tawaran itu, dia lalu datang ke salah satu hotel di Margonda pada jam 19.00 untuk uji lab makanan apakah aman dan halal atau tidak.
“Saat saya dan tim ke hotel, bapak itu ngasih berkas buat kami salin, bapak atau pelaku juga maksa kami untuk pesan makanan. Padahal kami menolaknya. Tapi dia yang memesankan,”katanya.
Selang beberapa waktu kemudian, datang satu bapak-bapak lagi mengenakan baju salah satu partai juga.
“Dia meminta contoh foto makanan kami. Tapi kami bilang foto-fotonya ada di HP. Kemudian enggak tau kenapa kami nyerahin HP kami begitu saja ke bapak-bapak itu untuk uji lab,”katanya.
Sekitar pukul 19:00-21:00, pelaku tersebut tidak datang-datang juga, akhirnya dirinya ditagih oleh pihak hotel dengan total tagihan Rp 500.000.
“Dari jam 7-9 malam sampai resto hotelnya lost order, sampai sudah ditagih untuk bayar makanan yang dia pesen itu sekitar Rp 500.000 an. Ibu saya yang juga ada di situ langsung bilang ‘Mas yang bayar kan bapak-bapak tadi di sini yang pesan juga dia. Kami tak ada yang pegang uang mas’,” ungkapnya.
Di situ ia sudah jelaskan semua kronologinya ke kepala security. Sampai dicari dari cctv ternyata orang itu terakhir melaju ke arah mall.
“Langsung saja, lalu kami berempat ke arah mall mencari pelaku itu dan akhirnya tidak ketemu. Selain kami, ada juga pengusaha bakso yang ketipu dengan modus yang sama,”katanya.
Ia berpesan untuk semua masyarakat agar jangan pernah gampang percaya dengan oknum yang mengaku dari partai.
“Karna itu bohong. Jangan tergiur sama pakaiannya yang meyakinkan dan bahasa dia yang santun. Cukup kami saja korbannya jangan ada lagi yang kena tipu,” pungkasnya. n CR1-JD

