



Kota Kembang | jurnaldepok.id
Calon Gubernur Jawa Barat, TB Hasanuddin dan pasangannya Anton Charliyan (Hasanah) meminta jaminan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat akan keamanan dalam debat publik terakhir yang bakal digelar pada 22 Juni mendatang.
“Debat terakhir harus ditanyakan dulu kondisi di Jawa Barat kepada aparat keamanan, apakah perlu ada debat yang ketiga dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar TB Hasanuddin usai berbuka puasa bersama dengan pengurus, kader dan Bacaleg PDI Perjuangan Kota Depok, kemarin.
Dirinya merasa khawatir debat nanti akan memicu sesuatu yang berdampak pada situasi keamanan.


“Harus mendapat bahan pertimbangan kondusif atau tidak, ini belajar dari insden kemarin (di UI,red). Coba lihat di Sulawesi Selatan juga terjadi, akhirnya KPU menyetop. Sudah lah, lebih banyak mudhorotnya ketimbang manfaatnya,” katanya.
Namun begitu, meskipun nantinya debat ketiga tetap dilaksanakan, pria yang akrab disapa Kang Hasan itu mengaku sangat siap.
Tim pemenangan pasangan Hasanah, Waras Wasisto menambahkan dari awal pihaknya sepakat bahwa KPU melaunching pilkada damai.
“Tentu dengan kejadian kemarin katakanlah itu disengaja karena bagian dari strategi yang memancing pihak lain bereaksi, ini menurut kami sifatnya sudah provokasi. Kan sudah sepakat bahwa pilkada Jabar harus damai dan penuh suka cita,” tandasnya.
Dengan insiden beberapa waktu lalu, timbul saling ancam dikarenakan setiap kandidat memiliki massa pendukung dan loyalis.
“Kalau memang tidak ada jaminan debat terakhir itu berlangsung kondusif, sebaiknya tidak usah dilaksanakan. Tapi kalau bisa dijamin kondusif, silahkan saja, kami siap saja,” ungkapnya.
Waras yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat mengungkapkan, bahwa Bawaslu telah memproses insiden yang terjadi di UI.
“Info terakhir ada sanksi admistrasi untuk mereka, kemarin mereka datang menyatakan sikap walaupun diadakan debat terakhir mereka berjanji akan mematuhi tata tertib debat. Tapi kan barang sudah terjadi, kami kasih contoh yang kemarin tidak sempat ke Depok DPC dari PDI Perjuangan dan pendukung menyatakan kesiapannya untuk datang dalam debat. Itu wajar dan manusiawi, dan ini yang harus diperhitungkan betul,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

