Margonda | jurnaldepok.id
Keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok mengalami duka yang mendalam atas wafatnya Ketua Majelis Syariah DPP PPP, KH Maemoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Maemoen.
“Tentu kami berduka cita atas meninggalnya Kiai Maemoen, kami sangat kehilangan ulama kharismatik, ulama yang menjadi pengayom, pelindung dan pemersatu anak bangsa,” ujar Hj Qonita Luthfiyah, Ketua DPC PPP Kota Depok, Selasa (6/8).
Ia menambahkan, selama ini Kiai Maemoen juga menjadi panutan pengurus dan kader PPP se Indonesia.
“Kami secara pribadi dan atas nama keluarga besar PPP Kota Depok menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Kami mendoakan semoga beliau husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosanya dan ditempatkan ditempat yang terbaik disisi Allah SWT,” doanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris DPC PPP Kota Depok, Ma’mun Abdullah. Ma’mun mengatakan PPP Kota Depok sangat berduka dan merasa kehilangan sosok seorang kiai kharismatik.
“Petuah-petuah dan nasehat beliau sangat adem dan sejuk, saya bertemu beliau pada saat Mukernas di Jakarta pada Maret lalu. Saya sebagai kader partai sangat kehilangan dan mengimbau kepada seluruh pengurus dan kader partai PPP Kota Depok agar melakukan Sholat Ghoib untuk almarhum. Insya Allah almarhum husnul khotimah, beliau wafat di tanah suci Makkah saat melaksakan ibadah haji,” tandasnya.
Lebih lanjut Ma’mun mengatakan, almarhum merupakan sosok yang istiqomah di PPP sampai saat ini.
“Pesan-pesan ia semasa hidupnya salah satunya adalah agar para kader yang duduk di legislatif menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Amar Ma’ruf berjuang di parlemen dalam hal membuat aturan undang-undang ataupun perda berdasarkan nafas Islam. Sementara Nahi Munkarnya adalah berjuang melalui pemerintah memberikan masukan-masukan, karena pemerintah adalah yang mengatur negara,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji