Kota Kembang | jurnaldepok.id
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, kegiatan Karnaval Festival Kebangsaan yang digelar Pemerintah Kota Depok merupakan bentuk harmoni dan keberagaman serta tidak ada kaitannya dengan tudingan Depok sebagai kota intoleran.
“Ini salah satu bentuk kemarmonisan warga Depok dari berbagai etnis, suku bahkan agama yang tentunya menjadi kebanggaan bagi semuanya. Mudah-mudahan ini tetap terpelihara. Enggak ada kaitannya (kota intoleran,red), ini kami gelar untuk memperingati HUT ke 78 Kemerdekaan RI,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Sabtu (26/08/23).
Pernyataan itu dikatakan Idris saat kegiatan karnaval dan festival kebangsaan di Alun-alun Kota Depok, Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Jatimulya, Cilodong, Kota Depok.
Dalam pelaksanaannya, peserta karnaval kebangsaan menampilkan berbagai kesenian musik, busana hingga makanan tradisional.
“Ini puncak rangkaian HUT RI, kami gelar setiap tahun dengan pawai budaya kemerdekaan, jadi nuansa budaya. Budaya Aceh sekarang ini Gayo karena banyak orang Aceh di sini, ini (nunjuk pakaian adat Wakil Wali Kota Depok) Keraton Yogyakarta Jawa,” tuturnya.
Idris menambahkan, peserta karnaval dan festival kebangsaan ini mencapai 64 instansi dengan jumlah peserta menembus dua ribuan.
Dikatakannya, generasi muda sebagai penerus dari perjuangan pahlawan bangsa dahulu harus mewujudkan cita-cita dan harapan mereka. Yaitu membebaskan negara Republik Indonesia (RI) dari berbagai bentuk penjajahan di masa kini.
“Contohnya seperti kebodohan, pengangguran, ketidakberdayaan, kemiskinan, merupakan bentuk penjajahan yang harus dihadapi dan dimerdekakan oleh bangsa, warga Indonesia. Itu pesan dan cita-cita yang kami harap bisa terwujudkan, untuk terus berkarya, berdedikasi bagi negeri yang kita cintai ini,” jelasnya.
Dia mengatakan, bahwa dalam menggapai kemerdekaan itu membutuhkan perjuangan yang panjang. Dengan berbagai bentuk pengorbanan.
“Tidak boleh ada yang merasa paling berjasa dalam kemerdekaan, kaum ini dan kaum itu, sebab seluruh anak bangsa warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini semuanya harus bangga dan mereka berperan dalam meraih kemerdekaan ini,” katanya.
Melalui Festival Kebangsaan yang diadakan Pemerintah Kota Depok dalam rangka HUT ke-78 RI, ini sebagai upaya Kota Sejuta Maulid dalam membela bangsa dan negara Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruhnya, atas partisipasi terselenggaranya acara ini, mudah-mudahan ini upaya kita dalam bela bangsa dan negara,” ungkapnya.
Di lokasi sama, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah merebut kemerdekaan. Dengan tidak melupakan perjuangannya saat mengusir penjajah dari Indonesia.
“Kemerdekaan adalah sebuah perjuangan pengorbanan dari para pahlawan kita dengan tetes air mata, keringat, jiwa bahkan seluruh hal-hal yang dimiliki oleh para pahlawan kita untuk bisa merebut kemerdekaan dari penjajah,” tandasnya.
Dia menuturkan, menghargai para pejuang juga bisa dilakukan dengan cara lain. Salah satunya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jangan sampai ada perpecahan, karena kita sudah disatukan dengan peristiwa sumpah pemuda dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri. Ia berharap, kemeriahan festival kebangsaan dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Karena ini menjadi modal kami agar masyarakat bangga dengan kota nya, makanya kegiatan dikemas dengan melibatkan seluruh masyarakat,” tukasnya.
Festival Kebangsaan, kata dia, juga untuk menunjukkan bahwa masyarakat Kota Depok hidup dalam harmoni meskipun beragam.
“Ini merupakan keberagaman, ditambah saat ini Depok telah memiliki tempat berkumpul bagi warganya seperti alun alun. Mohon doanya juga agar alun alun barat segera selesai pengerjaannya,” pungkasnya. n Aji Hendro