

Limo | jurnaldepok.id
Jajaran pengurus Perguruan Pencak Silat Pasundan Indonesia (PPSPI) yang bermarkas di wilayah Kampung Utan RT 04/08, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo berhasil mendulang 13 Medali Emas dan 17 Medali Perak pada kejuaraan pencak silat Paku Bumi Open ke XII tingkat Nasional dan Internasional yang dihelat di GOR Jalak Harupat Bandung pada 28 Februari hingga 2 Meret 2024.
Pimpinan Perguruan Pencak Silat Pasundan Indonesia (PPSPI), Sobirin mengatakan sangat bersyukur atas raihan prestasi gemilang yang ditorehkan oleh para muridnya pada ajang kejuaraan pencak silat bergengsi, seraya berharap raihan prestasi yang diperoleh dapat menjadi motivasi bagi para murid perguruan dalam melaksanakan latihan sekaligus bisa meningkatkan animo masyarakat untuk mendalami seni bela diri tradisional yang notabene merupakan salah satu warisan budaya leluhur.
“Alhamdulillah kontingen kami cukup banyak mendapat juara pada kejuaraan Paku Bumi Open di Bandung yang melibatkan para pesilat usia SD hingga SLTA, kami berharap torehan prestasi seperti ini dapat kembali diraih pada ajang kejuaraan lainnya,” harap Sobirin.

Ungkapan rasa syukur dan bangga juga disampaikan oleh Pembina Perguruan Pencak Silat Pasundan Indonesia (PPSPI), Nurman Olay.
Dikatakan Olay, meski minim dukungan dari para pejabat terkait namun hal itu tak menyurutkan semangat para pengurus dan anggota Perguruan Pencak Silat Pasundan Indonesia (PPSPI) untuk terus berkiprah dalam berbagai kejuaraan.
“Keberhasilan para pesilat kami tak terlepas dari upaya keras para guru pembina meningkatkan kualitas hasil latihan dan kesungguhan para murid dalam melaksanakan latihan, kami tentu sangat bangga dengan raihan prestasi yang didapat ditengah minimnya dukungan dari pemerintah atau pihak terkait,” ujar Olay kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya, keberhasilan para pesilat dibawah naungan Perguruan Pencak Silat Pasundan Indonesia mengoleksi 30 Medali pada kejuaraan Paku Bumi Open tingkat Nasional jelas berkontribusi dalam mengharumkan nama wilayah Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo dan Kota Depok, namun sayang lanjut dia kontribusi maksimal yang telah di persembahkan oleh para pesilat PPSPI belum mendapat perhatian dari Pemerintah.
“Kami tidak hanya membawa misi perguruan, namun juga nama wilayah asal perguruan, menurut kami udah sepatutnya ada perhatian dari pemerintah atau pihak terkait kepada kelompok masyarakat yang berjuang untuk mengharumkan nama daerah, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada perhatian dari pihak terkait, kecuali bantuan dari anggota DPRD Depok, Nurhasan dan anggota DPRD Provinsi Hasbullah Rahmad,” sindir Olay. n Asti Ediawan
