Laporan: Rahmat Tarmuji
Dalam upaya mendukung program 100 hari kerja wali-wakil wali kota Depok, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, terus mengintesifkan pembuatan lubang biopori di beberapa titik lingkungan warga.
Lurah Pondok Petir, Rizal Farhan mengatakan, pihaknya menargetkan membuat 1.000 lubang biopori di wilayahnya.
“Kami menargetkan 1.000 lubang biopori, Alhamdulillah saat ini telah melebihi dari 500 lubang. Insya Allah sampai akhir bulan ini akan mencapai target 1.000 lubang, syukur-syukur bisa lebih,” ujar Rizal kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia menambahkan, selain untuk mendukung program 100 hari kerja wali-wakil wali kota Depok, pembuatan lubang biopori juga dimaksudkan untuk pencegahan banjir dan sebagai cadangan air di musim kemarau.
“Di wilayah kami memang ada beberapa RW yang menjadi kasawan langganan banjir seperti di RW 10, 11 dan 12. Disana kami fokuskan untuk diperbanyak lubang bioporinya,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembuatan lubang biopori juga dilakukan di beberapa titik seperti taman kelurahan, halaman posyandu hingga halaman masjid.
“Kami bersama ketua lingkungan, LPM, masyarakat dan Tiga Pilar saling membantu dalam pembuatan lubang biopori ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok, Mohamamd Idris langsung membuat gebrakkan dengan menginstruksikan OPD hingga camat dan lurah untuk membuat 100 ribu lubang biopori di wilayahnya masing-masing terkait minimalisasi titik banjir.
Hal itu dikatakan Idris terkait dengan rencana program kerja dalam waktu dekat paska dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Saya tidak membatasi program kerja 100 hari, mungkin boleh dikatakan kerja-kerja yang relatif cepat seperti 100 ribu lubang biopori. Ini sangat penting karena evaluasi kami di lapangan masih ada beberapa titik genangan air yang ketika hujan turun menggenangi jalan dan pemukimam warga,” ujar Idris kepada wartawan, Jumat (26/2).
Untuk memotivasi masyarakat, pihaknya akan melombakan pembuatan lubang biopori bagi masyarakat di 63 kelurahan, terlebih bagi mereka yang memiliki lahan yang luas dan membuat resapan air di halaman rumah.
“Yang sudah ada saat ini 63 ribu lubang biopori, nanti kami tambah lagi menjadi 100 ribu. Biopori juga harus dirawat. Peralatannya dapat diadakan swadaya,” paparnya.
Tak hanya itu, Idris juga akan menggenjot kinerja anak buahnya terkait pemberdayaan masyarakat yang berkenaan dengan penghijauan terutama di skala rumahan seperti tanaman obat keluarga.
Masih terkait lingkungan, Idris juga akan mempercepat janji kampanye nya berupa taman hutan kota yang akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.
“Disainnya akan dibuat di 2022 dan target di 2023 sudah dibangun. Lahan sudah ada, tinggal dikaji saja. Kajiannya akan kami anggarkan di ABT tahun ini,” pungkasnya. n