Cinere | jurnaldepok.id
Ketua Rt 08/06 Kelurahan Cinere Djoko Prakoso mengaku sangat menyesalkan sikap pembiaran dari aparatur pemerintahan dan penegak hukum dan terhadap kegiatan penarikan retribusi parkiran ilegal dilahan Ruko Blok A Rt 08/06 Kelurahan Cinere, yang dilakukan oleh sejumlah kelompok masa yang menurutnya dapat dikategorikan sebagai Preman terorganisir lantaran melakukan pungutan liar secara bersama sama atas lahan parkir yang telah dinyatakan dalam status Quo.
Demikian diungkapkan Djoko saat dikonfirmasi tentang perkembangan polemik pengelolaan parkiran Blok A Cinere.
“Waktu rapat sudah disepakati bahwa sebelum ada keputusan bersama, tidak ada yang boleh melakukan kegiatan penarikan retribusi dilahan parkir Blok A tapi nyatanya dalam beberapa pekan terakhir jelas terlihat sekelompok orang secara terang terangan melakukan penarikan retribusi namun dibiarkan saja oleh aparatur baik dari jajaran pemerintahan Kelurahan maupun unsur penegak hukum dalam hal ini Kepolisian, ” ujar Djoko kepada Jurnal Depok kemarin.
Dikatakannya pada rapat sebelumnya antara juru parkir dan PT Rizki Wahana Bersama (RWB) serta pihak Kantor Kelurahan dan Polsek Limo telah sepakat untuk menetapkan status Quo terhadap pengelolaan lahan parkir yang beromzet jutaan rupah dalam sehari itu namun dirinya mengaku kecewa lantaran kesepakatan itu dilanggar oleh pihak juru parkir yang juga ikut dalam rapat.
“Katanya aparatur dari Kepolisian akan menggunakan fungsi Diskresi bilaman ada pihak yang melanggar kesepakatan tapi apa buktinya sampai sekarang masih terjadi pungutan liar yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap para pemilik kendaraan yang menggunakan lahan parkir apakah ini bukan termasuk sikap pembiaran atas pelanggaran hukum ? dan kami akan terus berupaya melakukan usaha untuk mendudukan permasalahan ini sesuai proforsinya, ” imbuhnya. n Asti Ediawan
