Laporan: Rahmat Tarmuji
Walikota Depok, Mohammad Idris memimpin langsung penggalangan dana untuk korban bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi. Penggalangan dana dilakukannya pada saat apel pagi, Jumat (5/1) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Dana ini akan segera dikirimkan ke Palu untuk membantu para korban. Kami menargetkan bisa mencapai Rp 1 miliar,” ujar Idris.
Selain itu, Pemerintah Kota Depok juga menggalang dana melalui donasi ke rekening Pemerintah Kota Depok.
“Yang sudah masuk di rekening ASN ada Rp 26 jutaan, dari Disdik sekitar Rp 200 juta tapi target mereka Rp 400 juta. Belum lagi dari tiap kecamatan ya minimal per kecamatan Rp 20 juta-an. Kalau pagi ini lebih dari Rp 73 juta, yang secara langsung. Kemudian dari swadaya masyarakat yang juga akan kami buka rekeningnya. Target kami Insya Allah Rp 1 miliar,” paparnya.
Penggalangan dana ini, kata dia, sebagai bentuk dukungan dan kepedulian warga Depok terhadap para korban. Dikatakan, ini adalah salah satu kegiatan kepudulian Pemkot Depok yang juga telah membentuk satuan pelaksana kerja untuk korban bencana
“Ketika terjadi musibah kami sudah ingin beri sesuatu pada mereka, tapi karena situsi saat itu belum kondusif sehingga kami nunggu kondusifitas keadaan. Nah sekarang sudah berlangsung,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah menyebarkan surat edaran ke sejumlah lembaga terkait penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Iimbauan walikota tertera pada surat edaran 360/383-Dinsos Depok.
Berdasarkan surat edaran itu, Idris mengatakan, kejadian musibah ini perlu uluran tangan masyarakat Depok untuk membantu masyarakat korban bencana alam tersebut. Isi surat imbauan itu ditujukan kepada seluruh Organisasi Peragkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah(BUMD), dan Badan Amal atau perusahaan di Depok.
Ada pun pengumpulan bantuan dapat disetorkan ke nomor rekening Satlak PB, BJB Margonda 0002376245100. Dengan menyetorkan bukti transfer via WA ke 087885364100 Sri Rezeki.
“Imbauan pada masyarakat sebaiknya kumpulkan pada lembaga-lembaga resmi agar lebih terkoordinir,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji