Alumni Gontor Ungkap 6 Faktor Kekalahan PKS di Pilkada Depok, Nomor 3 Paling Jleb!

100
Supian-Chandra | Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok terpilih.

Margonda | jurnaldepok.id
Duet pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok akhirnya membuahkan hasil. Setelah menempuh kerasnya perjuangan dan mampu meyakinkan warga yang mempunyai hak memilih, akhirnya pasangan ini akan mewujudkan perubahan di Kota Depok.

Ketua Relawan GASS D1 (Gabungan Aktivis Supian Suri Depok 1), Rohmat Rospari mengatakan, kemenangan Supian-Chandra sejatinya adalah kemenangan bagi masyarakat Kota Depok yang menginginkan adanya perubahan.

“Keinginan Supian-Chandra untuk melayani masyarakat bak gayung bersambut, karena masyarakat juga menginginkan adanya perubahan di Kota Depok,” ujar Rohmat kepada Jurnal Depok, kemarin.

Ia menambahkan, masyarakat Kota Depok menginginkan adanya perubahan dari sekian masalah yang stuck dan belum terselesaikan selama dua dekade yang dipimpin oleh kepala daerah dari PKS.

Masalah tersebut, kata dia, adalah masalah kemacetan di Jalan Sawangan dan beberapa ruas jalan lainnya seperti Jalan Kartini dan Jalan Margonda Raya.

“Lalu masalah persampahan seperti gunung sampah di Cipayung dan penanganan sampah yang belum tertangani serius,” paparnya.

Kemudian masalah lainnya, kata dia, adalah banjir, kesejahteraan dan peluang kerja. Rohmat juga menyebutkan geliat ekonomi yang belum dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Depok.

“Geliat ekonomi hanya baru dinikmati oleh sebagian kelompok yang menjadi bagian dari penguasa saat itu,” imbuhnya.

Selain adanya keinginan masyarakat untuk perubahan di Kota Depok yang berkelindan dengan keinginan duet Supian-Chandra untuk melayani masyarakat, ia juga memaknai kemenangan Supian-Chandra sebagai kemenangan bagi warga Kota Depok tanpa kecuali.

“Kemenangan Supian-Chandra juga menjadi kemenangan seluruh masyarakat Kota Depok, baik pendukung maupun bukan pendukung. Hal ini karena Supian-Chandra juga akan meningkatkan hal-hal baik yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan sebelumnya,” tuturnya yang juga merupakan salah satu unsur simpul relawan GASS D1 yang mayoritas pengurusnya Alumni Gontor.

Rohmat menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat duet Supian-Chandra yang diusung banyak 12 partai akhirnya memenangi Pilkada Kota Depok 2024.

Pertama, kata dia, yakni faktor kapabilitas. Menurutnya fleksibiltas yang dimiliki Supian Suri mampu meyakinkan 12 parpol pendukung dan 130 komunitas relawan masyarakat pendukung untuk berjuang bersama menuju perubahan Depok maju.

Kedua, sambungnya, Supian-Chandra didukung oleh partai penguasa yang terpilih menjadi presiden.

“Ketiga, didukung oleh parpol yang sebelumnya sudah merasakan koalisi dengan partai penguasa di Depok (PKS) yang notabene memiliki pengalaman pahitnya berkoalisi dengan partai penguasa saat itu,” paparnya.

Keempat, kata dia, tak kalah pentingnya masyarakat yang menginginkan perubahan karena merasakan sejumlah hal yang belum terselesaikan selama dua dekade atau 20 tahun ini.

“Kelima, faktor sunnatullah yang mengatakan tidak ada kekuasaan yang abadi,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, kemenangan Supian-Chandra didasari oleh sikap PKS melakukan blunder dengan tidak mendukung Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

“Faktor keenam yaitu blundernya PKS tidak mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta,” imbuhnya.

Rohmat menjelaskan, dalam perkembangan jelang masa pendaftaran pasangan calon, saat itu Mahkamah Konstitusi sudah membolehkan satu partai yang memiliki perolehan suara delapan persen untuk mengusung calonnya sendiri.

Namun, kata dia, PKS tidak melakukan reposisi yang pada awalnya terkendala ketentuan ambang batas 20 persen untuk menduetkan Anies sebagai calon gubernur dengan kader PKS Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur yang disingkat sebagai pasangan “AMAN”.

Lalu, sambungnya, PKS bergabung dengan poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. PKS memasangkan kadernya Suswono sebagai calon wakil gubernur dengan calon gubernur Ridwan Kamil alias Kang Emil. Terakhir, blundernya cawagub DKI pasangan Ridwan Kamil yakni Suswono yang juga Dewan Pertimbangan PKS sempat mengatakan Rasulullah SAW itu pengangguran.

“Dan Suswono berharap para janda di DKI mau menikahi pengangguran seperti layaknya Siti Khadijah yang menikahi Rasulullah SAW yang saat itu pengangguran. Meski kemudian Suswono meminta maaf ke khalayak umum melalui press rilis, namun umat Islam terutama yang di Jabodetabek terpengaruh untuk memilih pasangan lain dalam pilkada,” jelasnya.

Dengan kemenangan yang diraih Supian-Chandra, Rohmat berharap mereka amanah dalam menjalankan tugasnya.

“Berusaha keras untuk mewujudkan janji kampanye yang ditawarkan ke masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PKS Kota Depok, Hermanto Setiawan menyebut Pilkada 2024 akan dijadikan pembelajaran bagi PKS. Ia juga mengatakan PKS menghormati proses demokrasi yang berlangsung.

“Evaluasi menyeluruh, kami akan melakukan evaluasi internal terhadap seluruh tahapan dan proses yang telah dijalani dalam Pilwalkot Depok,” katanya.

Dikatakannya, konsolidasi struktur partai, PKS berkomitmen untuk memperkuat soliditas internal, memperbaiki strategi dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat di semua tingkatan.

Dia mengatakan, PKS akan mengawal program-program wali kota terpilih.

“PKS mengucapkan terima kasih kepada simpatisan yang telah memberikan dukungan di Pilwalkot Depok,” ucapnya. n Rahmat Tarmuji

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here