Wacana Pelebaran Jalan Raya Limo dari Zaman NMI Hingga Idris Cuma Omon-omon

1129
Beginilah kondisi Jalan Raya Limo hingga saat ini.

Limo | jurnaldepok.id
Pelebaran ruas jalan raya mulai dari pertigaan Parung Bingung wilayah Kecamatan Pancoran Mas, hingga depan Kampus UPN Veteran Jakarta, Kecamatan Limo, hingga kini belum terealisasi.

Padahal, rencana pelebaran ruas jalan sepanjang 4,3 kilometer yang melintasi wilayah Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kelurahan Meruyung dan Kelurahan Limo, itu sudah puluhan tahun lalu dicanangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tepatnya pada periode pertama masa kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail (NMI).

Kepada Jurnal Depok, salah satu tokoh Masyarakat Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Adam Maan mengatakan, wacana pelebaran jalur Parung Bingung – Limo sudah disosialisasikan pada awal Nur Mahmudi menjabat sebagai Wali Kota Depok pada tahun 2004 bahkan kata dia saat itu sudah ada pendataan titik lokasi lahan yang akan terkena pelebaran.

“Ya, waktu jamannya pak Nur Mahmudi sudah ada pendataan terkait rencana pelebaran ruas jalan raya mulai dari pertigaan Parung Bingung sampai wilayah Limo, tapi sampai sekarang jangankan 4,3 kilometer sejengkal pun ada realisasinya,” ujar Adam Maan.

Dia menduga rencana pelebaran ruas jalan raya mulai dari pertigaan Parung Bingung hingga wilayah Kelurahan Limo sudah masuk dalam agenda rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) namun sayangnya lanjut dia hingga 20 tahun berjalan rencana tersebut tidak pernah di follow up.

“Kalau sudah ada pendataan berarti waktu itu sudah masuk agenda RPJMD, tapi kok enggak ada kejelasan jadi dilaksanakan atau dibatalkan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya memahami bahwa untuk merealisasikan pelebaran ruas jalan sepanjang 4,3 kilometer tersebut membutuhkan dana besar sementara kondisi kas daerah Kota Depok masih sangat terbatas, namun lanjutnya bukan berarti rencana tersebut sama sekali tidak dilaksanakan karena jika Pemerintah Kota (Pemkot) Depok serius rencana itu bisa dilaksanakan secara bertahap.

“Masyarakat memaklumi biaya pelebaran jalan itu butuh biaya besar dan kas daerah Kota Depok tak mungkin mampu menyiapkan dana sekaligus tapi jika dilakukan secara bertahap itu sangat memungkinkan misalnya dalam setahun dibangun 200 meter maka dalam kurun waktu 20 tahun pembuatan 4,3 kilometer bisa terselesaikan, ini sama sekali tidak dilaksanakan,” ujarnya.

Dia berharap, Pemerintah Kota Depok dibawah kepemimpinan Supian – Chandra pelebaran ruas jalan raya di jalur Parung Bingung – Limo dapat dilaksanakan secara bertahap.

“Mudah mudahan pemimpin Depok akan datang bisa lebih greget untuk segera memulai pelebaran jalur Limo – Parung Bingung karena bidang jalan yang ada sekarang makin padat seiring meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas,” tegas Adam Maan.

Harapan yang sama disampaikan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Mayarakat (LPM) Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Supian Derry.

“Kita boleh berharap kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru agar nanti dapat merealisasikan pelebaran ruas jalan raya mulai Parung Bingung sampai Limo yang melintasi wilayah Kelurahan Meruyung,” tutup Supian. n Asti Ediawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here