

Margonda | jurnaldepok.id
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengatakan akan memberi sanksi tegas bagi penyelenggara pendidikan sekolah formal yang memaksakan kegiatan study tour di luar kota terlebih jika kegiatan study tour tersebut memberatkan orang tua murid.
Ancaman Dedi Mulyadi disampaikan dalam unggahan TikTok menanggapi komentar Komite SMAN 6 Depok, Eko Pujianto yang mengkritisi imbauan Dedi Mulyadi agar SMAN menunda atau membatalkan rencana kegiatan Study tour ke pulau Bali.
“Pagi ini saya sangat bahagia sekali mendengar informasi di media yang mengabarkan bahwa Komite SMAN 6 memberikan kritik tajam atas saran saya untuk menunda atau membatalkan study tour ke Bali. Perlu diketahui bahwa imbauan yang saya sampaikan sebelumnya berkaitan dengan besarnya biaya yang ditetapkan oleh pihak penyelenggara kegiatan study tour, sesuai informasi yang saya terima bahwa biaya waktu itu saya mengatakan bahwa ongkos pergi ke Bali dalam kegiatan study tour itu sebesar Rp 3,5 juta dan jika ditambah uang saku anak dan beli keperluan lain nya bisa mencapai Rp 4,5 atau Rp 5,5 juta, itu informasi yang saya baca di media Jurnal Depok,” ujar Dedi Mulyadi dalam narasi yang di unggah di TikTok berdurasi 4 menit 51 detik.


Dalam narasi pernyataan di tiktok tersebut, Dedi mengaku sangat berterimakasih dan menghargai upaya pihak sekolah dan komite sekolah untuk mengadakan kegiatan untuk penguatan karakter siswa yang terangkum di kurikulum tepatnya pada mata pelajaran PPKn namun dia kembali menegaskan bahwa untuk pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tidak harus ke pulau Bali dan cukup didalam Kota saja.
“Sepertinya di Depok banyak sekali materi pembelajaran yang dapat dijadikan makalah untuk kegiatan P5 siswa seperti pengelolaan sampah, pengenalan sejarah dan budaya Depok, serta pembahasan terkait lenyapnya Situ atau Tandon air yang sudah beralih fungsi, bahkan mengunjungi dan membantu tetangga juga semua bisa dijadikan bahan study untuk kegiatan penguatan karakter siswa jadi tidak harus ke Bali,” tegasnya.
Dikatakannya, dirinya merasa perlu menyikapi kabar terkait masalah study tour di SMAN 6 dikarenakan dalam beberapa hari lagi tepatnya hari Kamis (20/02/25) dirinya bakal dilantik sebagai Gubernur Jabar periode 2025 – 2030 dan setelah dilantik dia berjanji akan segera membuat surat edaran terkait larangan study tour diluar Kota dan akan memberikan sanksi kepada pihak sekolah yang memaksakan menyelenggarakan study tour diluar kota.
“Insha Allah hari Kamis tanggal 20 Februari saya akan dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, setelah dilantik sayakan bikin surat edaran larangan study tour keluar kota, dan bagi sekolah yang melanggar akan kena sanksi berat,” imbuhnya.
Dia menambahkan, kebijakan larangan menyelenggarakan study tour diluar kota didasarkan atas dua pertimbangan yakni soal biaya yang memberatkan orang tua murid dan dalam kerangka mengantisipasi terjadi hal hal yang tak diinginkan seperti yang terjadi pada peristiwa kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di Subang pada tahun lalu.
“Nanti setelah saya dilantik tentu bukan hanya Depok yang harus saya pikirkan tapi juga daerah lain seperti Garut, Majalengka, Subang, Purwakarta dan daerah lain yang mungkin orang tua siswa nya tidak se kaya orang murid di Depok, itu harus di pahami oleh semua pihak,” pungkasnya. n Asti Ediawan

