



Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah pengrajin tahu diwilayah Kota Depok mengaku makin sulit untuk bertahan seiring terus melonjaknya harga kacang kedelai sebagai bahan baku tahu.
Puji, salah satu pegawai pabrik tahu AS yang berlokasi di Jalan Cemara Ujung, Kampung Rawakalong, Rw 10, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo mengatakan pihaknya terpaksa harus mensiasati kenaikan harga bahan baku tahu dengan mengurangi sedikit ukuran tahu karena untuk menaikan harga jual tahu masih sangat berat mengingat daya beli masyarakat relatif masih belum pulih sejak setahun terakhir.
“Kami tidak mungkin menaikan harga dalam kondisi daya beli masyarakat yang masih rendah, satu satunya solusi yakni dengan mengurangi ukuran potongan tahu, itupun hanya dikurangi sedikit untuk mengimbangi biaya produksi,” ujar Puji kepada Jurnal Depok kemarin.


Dikatakan Puji, kenaikan harga kacang kedelai sangat berdampak terhadap kelangsungan produksi para pengrajin tahu terlebih bagi para pengrajin berskala kecil.
“Kenaikan harga kedele sangat memberatkan kami para pengrajin tahu, masih bisa bertahan saja sudah bagus, banyak teman teman pengrajin berskala kecil yang sudah menghentikan produksi setelah harga kedele mencapai diatas sepuluh ribu rupiah perkilogram,” paparnya
Dia menambahkan, saat harga kedelai masiih stabil dikisaran Rp 9 ribu / KG, pabrik tahu AS milik Ny. Ningrum mampu menghabiskan 2 ton kedelai dalam sehari untuk diproduksi menjadi tahu, namun setelah harga kacang kedelai menyentuh angka diatas Rp 10 ribu / KG, pabrik tahu AS hanya mampu memproduksi paling banyak 1,8 ton Kedelai / hari.
Dikatakan Puji, untuk rencana menaikan harga jual tahu, saat ini para pengrajin tahu masih menunggu keputusan dari Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) selaku wadah paguyuban para produsen tahu.
“Kami masih menunggu keputusan dari SPTI soal rencana kenaikan harga dan jika nanti ada kenaikan pasti kami akan mengembalikan ukuran potongan tahu sesuai standar, imbuhnya.
Dia menambahkan, harga kacang kedalai saat ini sudah menyentuh angka Rp 11 ribu / KG, hal ini kata dia tentu sangat berat bagi para pengrajin tahu untuk sekedar bertahan dan tidak menghentikan produksi.
“Sulit dibayangkan jika kenaikan harga kedelai terus melonjak dan tak bisa dibendung karena dalam posisi sekarang saja kami sangat sulit mengatur ongkos produksi dan upah bagi 30 karyawan kami, untuk itu kami berharap dalam waktu dekat akan ada intervensi Pemerintah dalam upaya menurunkan kembali harga kacang kedelai menjadi Rp 9 ribu / KG,” tutup Puji. n Asti Ediawan

