

Sukmajaya | jurnaldepok.id
Tercatat terdapat lebih dari 2.000 guru honorer yang ada di Kota Depok saat ini. Untuk menunjang kesejahteraan mereka, Pemkot Depok telah menaikan gaji mereka. Saat ini, menurut Wali Kota Depok, Mohammad Idris tidak ada lagi gaji guru honorer di bawah satu juta.
“Program saya secara langsung sudah dilakukan. Kalau dulu itu guru honorer di bawah satu juta gajinya, kini sudah dua juta untuk secara umum,” terang Idris saat memperingati hari guru kemarin di kawasan Boulevard, GDC, Kota Depok.
Dia berharap, hari guru ini mampu menjadi penyemangat bagi para guru untuk menghadirkan yang terbaik bagi para muridnya. Hari guru juga diharapkan mampu menjadi pemicu setiap orang mengingat jasa guru . Pihaknya juga tengah mengusulkan untuk guru mengunakan seragam PGRI sekali dalam sebulan.

Tujuannya, untuk mengingatkan mereka para guru, yang tergabung dalam satu lembaga yang mengikat mereka dengan suatu komitmen dengan kode etik sebagai guru. “Untuk Harapannya hari guru ini pemicu kita untuk mengingatkan jasa guru. Kita minta restu dari Mendagri dan Menpan RB,” ungkap dia.
Sementara itu, Kadisdik Depok Mohammad Thamrin mengungkapkan, peningkatan taraf gaji bagi guru honorer itu telah dilakukan dua tahun belakangan ini. Mereka digaji sesuai dengan masa kerja dan strata pendidikan guru tersebut.
“Sudah dua tahun ini untuk penggajian untuk guru honorer itu sudah berdasarkan masa kerja guru yang bersangkutan dan pendidikan. Jadi bagi guru yang sudah memiliki masa kerja di atas sepuluh tahun, gajinya di atas dua juta,” terang Tahmrin.
Sedangkan untuk guru SD baru dengan masa kerja 0-5 tahun, mereka mendapat gaji Rp1,250,000. Untuk gaji guru honorer SMP, Pemkot Depok menetapakan gaji Rp1,500,000. “Lima tahun ke atas dan 10 tahun sudah ada yang di atas dua juta. Dan di atas 12 dan 15 tahun itu di atas Rp2,750,000. Jadi kita gaji berdasarkan masa kerjanya, tidak disamaratakan. Didaerah lain banyak yang disama ratakan jadi kasian yang sudah memiliki masa kerja yang lama. Berdasarkan pendidikannya yang sudah S1 atau S2 itu kita hargai juga,” terang dia.
Untuk kesejahteraan guru swasta pada APBD juga sudah diberikan anggaran khusus untuk mereka. Walaupun besarannya hanya 100 ribu per bulan, Thamrin mengatakan sifatnya hanya stimulan. “Masih hanya stimulan saja, karena jumlah guru honorer swasta luar biasa jumlahnya. Untuk di paud saja jumlahnnya ada 6000. Di madarash juga kita berikan. Kemudian guru swasta lainya kita berikan juga,” kata dia.
Pemkot Depok juga memberikan bantuan dana operasional sekolah untuk siswa miskin. Untuk SD dan Madrasah Ibtidaiyah jumlahnya Rp2 juta per tahun. Dan untuk SMP atau MTS sebesar Rp3 juta pertahun.
“Untuk SMA kita juga berikan kepada siswa yang rawan DO sebesar Rp 3 juta rupiah untuk per siswa per tahun. Masing-masing diajukan oleh sekolah. Nantinya usulan yang ada dari sekolah akan diverifikasi oleh dinas sosial. Karena kita juga tidak bisa sembarangan kan. Program yang disampaikan pak wali ini dalam RPJMD ini harapannya tuntas,” terang Thamrin.nNur Komalasari
