Limo | jurnaldepok.id
Anggota Komisi V DPR RI, Hj Intan Fauzi menggelar sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di wilayah Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo.
“Empat pilar kebangsaan merupakan amanat Undang Undang. Empat tiang penguat yang sama – sama kuat untuk menjaga dan menjadi panutan dalam keutuhan bangsa Indonesia. Selain itu tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana,” ujar Intan dalam pemaparannya, Kamis (21/2).
Ia menjelaskan, Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara dan bangsa Indonesia. Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdapat dalam Pancasila harus diyakini bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.
“Sehingga dibutuhkan pemikiran dasar yang dapat mengakomodir keanekaragaman tersebut. Pancasila dianggap sebagai pilar bagi negara Indonesia yang pluralistik,” paparnya.
Sementara itu Lurah Krukut, Kecamatan Limo, H Subandi mengapresiasi kegiatan yang digelar di aula Masjid Nurul Falah, RT 05/02.
“Masyarakat harus tahu apa itu empat pilar dan bisa hafal Pancasila. Selain itu, juga harus tahu dan paham dasar negara kita. Saat ini kita diingatkan kembali melalui kegiatan sosialisasi empat pilar ini,” tanggapnya.
Subandi berharap apa yang disampaikan Anggota DPR RI itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar keutuhan NKRI bisa terjaga.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LPM Krukut, Husni Tohir.
“Kami apresiasi kegiatan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu Husni juga menyampaikan beberapa program pembangunan yang sedang dijalankan di wilayahnya.
Dia juga meminta peran aktif dan kontribusi dari Anggota DPR RI khususnya Intan Fauzi untuk merealisasikan bantuan pembangunan di wilayahnya.
“Alhamdulillah Ibu Intan telah merealisasikan pembangunan RTLH di wilayah kami,” katanya.
Acara yang digelar selama kurang lebih tiga jam itu dihadiri 170 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama dan masyarakat umum. n Rahmat Tarmuji
