Limo | jurnaldepok.id
Jajaran pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, mengaku geram dengan sikap Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, yang tak kunjung menindak lanjuti laporan masyarakat terkait mandeknya operasional Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang sudah berlangsung lebih dari setahun.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Grogol, Nurali mengaku telah beberapa kali menginformasikan kepada jajaran DLHK untuk segera mengoperasionalkan kembali UPS yang berlokasi di Jalan Pulo Mangga RW 05 Grogol. Dengan mandeknya UPS, tumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) menjadi meningkat tajam.
“Kami sudah sering kali menginformasikan dan meminta kepada DLHK untuk mengaktifkan kembali UPS agar sampah tidak menumpuk di sejumlah titik TPS, tapi sampai sekarang laporan dan usulan kami tak pernah direspon. Jika dalam waktu dekat usulan kami tidak juga diakomodir oleh DLHK, maka terpaksa pengelolaan UPS akan kami ambil alih untuk meminimalisir tumpukan sampah yang semakin hari kian banyak, ” ujar Nurali kepada Jurnal Depok, kemarin.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua RW 01 Kelurahan Grogol, Marsan. Menurutnya, keberadaan UPS masih sangat dibutuhkan untuk mengurangi volume sampah yang tersebar di sejumlah TPS.
“Dengan mangkraknya UPS tumpukan sampah di sejumlah titik semakin banyak, hal ini sangat mengganggu kenyamanan warga. Tak hanya membuat kumuh lingkungan, tapi juga dapat memicu munculnya wabah penyakit. Kami mendukung inisiatif jajaran LPM untuk mengambil alih pengelolaan UPS jika pemerintah sudah tidak mau lagi mengurus operasional UPS itu, ” pungkas Marsan. n Asti Ediawan