SDN Kemirimuka 1 atau yang dikenal dengan sekolah Macan berlokasi di RW 19 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, kekurangan meubeler atau kursi, meja yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kepala SDN Kemirimuka 1, Engkoy Rukoyah mengatakan pembangunan lima ruang kelas baru (RKB)-nya telah selesai.
Namun, dari lima RKB tersebut, baru bisa digunakan dua ruang kelas saja, karena tiga ruangan lainnya belum ada meubelernya. Meski demikian tidak mempengaruhi kegiatan belajar di sekolah.
“Kami akan mengajukan proposal agar adanya tambahan meubeler sehingga ruang kelas yang baru itu bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” paparnya.
Ia menuturkan setidaknya dibutuhkan sekitar 200 meubeler untuk lima ruangan itu, sekolah akan tetap dengan sabar menunggu bantuan meubeler dari Dinas Pendidikan Kota Depok.
Dia memaparkan bangunan baru itu memiliki dua lantai, dan hasil dari pembangunan penambahan ruang kelas dinilai kualitasnya bagus serta belum ditemukan adanya atap ruang kelas yang bocor.
Pengerjaan RKB-nya tepat waktu, dimana dikerjakan pada 13 Oktober 2016, dan selesai pada 23 Desember 2016, dan sudah dilakukan serah terima ke Dinas Pendidikan akan tetapi masih mendapatkan perawatan dari pihak pemborong atau kontraktor yang mengerjakan pembanbunan penambahan ruang kelas tersebut.
“Kami nilai pekerjaanya bagus, dan diharapkan bangunan ini bisa bertahan dengan lama,” ucapnya.
Pembangunannya dari APBD Kota Depok tahun 2016, yang nilainya sekitar Rp 800 juta untuk lima RKB yang letaknya dua ruangan di lantai 1 dan tiga lagi di lantai 2, dengan adanya RKB tersebut, maka sekolahnya memiliki 11 ruang belajar, satu ruang guru dan satu ruangan lagi untuk perpustakaan dan lab komputer.
Hingga kini tercatat SDN Kemirimuka 1 memiliki 340 siswa. Tidak hanya itu saja, tetapi SDN Kemirimuka 1 juga mendapatkan bantuan membuat pagar sekolah yang telah selesai di kerjakan.
Ia menjelaskan untuk kedepannya lapangan sekolah yang menjadi sasaran perbaikan, dan pasca adanya pembangunan ruang kelas ini lapangan olahraganya menjadi rusak. Dimana, nantinya akan dibuat lapangan multifungsi yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan olahraga.
“Sekarang ini kondisinya cukup rusak, dan dikhawatirkan kalau dimanfaatkan bisa membahayakan siswa, karena permukaannya yang tidak rata,” katanya.
Kedepannya sekolah ini akan mempersiapkan mengikuti beberapa perlombaan seperti adiwiyata nasional dengan mandiri.