Margonda | jurnaldepok.id
Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok digelar hari ini, Rabu (6/12). Sedikitnya tujuh orang kandidat telah mengambil formulir pendaftaran hingga kemarin siang.
Yang menjadi sorotan, setiap kali Musda digelar tak lepas dari peran partai politik yang sengaja mengerahkan sayap-sayap partainya untuk ambil bagian dalam kontestasi tersebut. Tak heran, ketua KNPI terpilih yang diusung oleh sayap partai merupakan repersentasi dari partai politik yang mengusungnya.
“Ya memang apapun itu KNPI di dalamnya merupakan sayap-sayap partai politik, wajar saja partai politik ambil peran di setiap kali Musda karena partai politik punya sayap dan pasti akan menggrakkan sayap-sayapnya, itu suatu hal yang wajar dan lumrah,” ujar Dody Rianto, Ketua DPD KNPI Kota Depok, Selasa (5/12).
Ia menambahkan, kondisi tersebut juga terjadi di tingkat kota, kabupaten maupun pusat. Namun begitu, Dody tidak mengetahui apakah ada kepentingan atau tidak terhadap partai politik yang mengusung jagoannya di seteiap kali Musda.
“Yang jelas mereka memiliki jagoan sendiri-sendiri. Bisa dibilang seperti itu (ada campur tangan partai,red). Namun saya saat itu berangkat bukan dari partai melainkan OKP Pemuda Pancasila,” paparnya.
Terlepas dari itu, Dody berharap ketua KNPI yang menggantikan dirinya lebih baik lagi. Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam menjalankan roda organisasi ada kesalahan dan kekhilafan.
“Ke depan ketua diharapkan lebih baik, lebih bagus dan lebih segalanya dari periode saat ini, karena masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh ketua dan pengurus selanjutnya,” ungkapnya.
Adapun tujuh kandidat yang telah mengambil formulir hingga kemarin siang di antaranya Wafa (GPS), Andi Sopiandi (BMI), Bobby (Pemuda Pancasila), Iqbal (BKPRMI), Dafid (KBNU), Eko Wardaya (KAMMI) dan Taher. n Rahmat Tarmuji