Tak Anti Kritik

185

Laporan: Rahmat Tarmuji
Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Sarasehan Jurnalistik di Hotel Puri Avia, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, 27-28 Oktober 2017. Sedikitnya 172 wartawan dari berbagai media massa cetak, online, lokal maupun nasional ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengungkapkan bahwa dalam membangun Kota Depok diperlukan peran serta dari elemen masyarakat. Menurutnya, secara emosional keberadaan wartawan Depok tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan.

“Kami membutuhkan wartawan dalam pembangunan Kota Depok. Dalam rangka membangun kemajuan, perbaikan diri dan kesamaan visi. Kami menerima segala kritik dan saran,”ujarnya di hadapan wartawan.

Menurutnya, acara silaturahmi dengan wartawan tersebut sebagai sarana yang sangat efektif. Terlebih lagi, lanjutnya, media gathering juga bagian dari upaya mensukseskan pembangunan Kota Depok yang unggul, nyaman dan religius.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga bertekad untuk mengadakan media center bagi wartawan pada 2018 mendatang. Pradi menyadari bahwa dalam mobilitas para wartawan dalam menulis berita perlu adanya sarana berkumpul sesama profesi atau media center.

“Kami menyadari betul peran media sangat besar terhadap Kota Depok. Sebab, tanpa media kami bukan siapa-siapa. Kota Depok tidak bisa berkembang tanpa sentuhan media. Saya berharap media gathering ini dapat rutin dilaksanakan untuk meningkatkann hubungan sinergitas antara pemkot dan media,” tuturnya.

Hal senada diutarakan Kepala Diskominfo, Sidik Mulyono. Sidik mengapresisi peran wartawan dalam menjalankan tugasnya. Dirinya mengaku akan menampung aspirasi, masukan atau kritikan dari media.

Hanya saja, kata dia, berharap dalam kritikan tersebut bersifat yang membangun dan memberi solusi demi kemajuan Kota Depok.

“Berita tidak hanya sekadar kritikan saja, tapi juga memberikan solusi. Sehingga kami bisa mendiskusikannya ke pimpinan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pentingnya pemberitaan berimbang atau cover both side. Sehingga, dalam pemberitaan tersebut enak dibaca yang berisi tentang informasi yang mencerdaskan pembacanya.

“Menjadi seorang jurnalis itu harus bisa memberikan informasi yang benar, jangan memihak pada siapapun. Semua kode etik jurnalistik harus bisa dipegang teguh. Sebab melalui jurnalis, kebenaran bisa terungkap dan keadilan bisa diperjuangkan,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, juga diisi dengan game-game menarik bagi pembangunan karakter serta tim. n

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here