Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah warga yang ingin mengurus surat menyurat di Kantor Kecamatan Limo kemarin, terpaksa balik kanan lantaran kantor kecamatan tampak ditutup dan hanya ada satu staff yang masuk.
Udin, salah satu warga Limo yang ingin meminta pelayanan mengaku kecewa dengan tidak dibukanya kantor kecamatan.
“Enggak jadi dah, itu pintunya saja ditutup. Saya enggak tahu pada kemana ini pegawai kantor kecamatan. Tadi juga saya melihat ada beberapa orang yang balik lagi karena tidak ada kegiatan pelayanan di kantor ini, ” ujar Udin kepada Jurnal Depok, Selasa (19/9).
Usut punya usut, ternyata para pegawai kantor pelayanan masyarakat itu sedang berada di Daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat, dalam rangka kunjungan kerja dan pelatihan UMKM di Kantor KUKM, Lombok.
Kepada Jurnal Depok. Anwar satu-satunya staff pegawai yang ngantor mengakui bahwa pelayanan tidak maksimal, namun dia berkilah kepergian rombongan pegawai kantor kecamatan selama tiga hari itu sudah mendapat izin dari Badan Kepegawaian dan SDM Kota Depok.
“Ya, pelayanan memang tidak maksimal karena di kantor ini hanya ada saya dan Kasie Pemerintahan dan Tramtib serta bapak Junaedi, yang lainnya ikut study banding ke Lombok, untuk lebih jelasnya silahkan dipertanyakan langsung ke Pak Camat, ” papar Anwar.
Sementara Koordinator Forum Komunikasi-Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (FKA-LPM) Kecamatan Limo, Risani Pattisahusiwa mengatakan akan mencari tahu terlebih dahulu kepentingan study banding yang dilaksanakan oleh jajaran Kantor Kecamatan Limo.
“Saya belum bisa komentar, karena saya belum tahu kepentingan dari study banding itu. Tapi apapun itu harusnya jangan sampai menghambat pelayanan masyarakat, ” tegas Risani.
Hingga berita ini dirilis belum ada pernyataan dan jawaban dari Camat Limo terhadap pertanyaan Jurnal Depok terkait melompongnya kantor kecamatan tersebut. n Asti Ediawan