Miliki 1.000 Murid, PPS Beksi Mutiara Pancar Kian Diminati

277
PPS Mutiara Pancar saat berfoto dengan Wali Kota Depok, H. Supian Suri dan Kapolres Metro Depok.

Laporan: Asti Ediawan
Upaya jajaran pimpinan dan pengurus perguruan pencak silat (PPS) Beksi Mutiara Pancar untuk mengembangkan seni bela diri dikalangan generasi muda kian mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat terutama kalangan praktisi pendidikan lembaga pendidikan formal yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Ketua Perguruan Pencak Silat Beksi Mutiara Pancar, Sarifuddin Toyib mengaku sangat bersyukur dengan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan pencak silat Beksi Mutiara Pancar yang terlihat dari jumlah murid PPS Beksi Mutiara Pancar yang kini sudah mencapai seribu orang dan tersebar diberbagai sekolah di Jabodetabek.

“Alhamdulillah semakin hari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perguruan pencak silat (PPS) Beksi Mutiara Pancar semakin meningkat, dan sekarang jumlah murid kami sudah mencapai seribu orang tersebar di puluhan sekolah negeri dan swasta di Jabodetabek,” ungkap Toyib usai mengawal sejumlah murid yang tampil pada perayaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di resort alun alun barat dikawasan Kelurahan Bojongsari lama.

Dikatakannya, perguruan pencak silat Beksi Mutiara Pancar memang lebih fokus merekrut murid di kalangan pelajar dengan harapan seni bela diri tradisional pencak silat dapat terus berjaya ditengah pesatnya pengaruh budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

“Tujuan kami mendirikan perguruan pencak silat adalah untuk melestarikan seni budaya tradisional, kami lebih banyak merekrut anak usia sekolah dengan harapan agar anak anak kita dapat mengenal dan lebih mencintai budaya tradisional dan tidak terkungkung dalam pengaruh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Toyib menyampaikan ucapan terimakasih kepada kalangan praktisi pendidikan yang telah memberi kepercayaan kepada pihaknya untuk mengembangkan seni budaya bela diri asli Indonesia kepada murid melalui pembelajaran ekstra kurikuler di sekolah.

“Terimakasih kepada para praktisi pendidikan di sekolah yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengembangkan seni bela diri dikalangan siswa,” tutupnya. n

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here