
Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Harapan keluarga Muhammad Arhan Muzakki (15) untuk mendapatkan bantuan pembiayaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk biaya operasi Arhan pupus sudah setelah pihak Pemkot menyatakan tidak bisa memberikan bantuan pembiayaan operasi lantaran terbentur regulasi.
Sumber dari Dinas Kesehatan Depok menyatakan tidak bisa membatu pembiayaan operasi Arhan lantaran dalam proses pengobatan sebelumnya Arhan telah menggunakan BPJS, dan sesuai ketentuan Pemkot tidak bisa membantu pembiayaan ketika sudah menggunakan BPJS namun meski demikian sumber tersebut mengatakan akan berupaya menghubungkan dengan lembaga filantropi termasuk filantropi yang biasa bekerjasama dengan RS Harapan Kita yang menjadi rujukan tempat rencana operasi jantung Arhan.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Depok, dr. Devi Maryori.
Devi mengaku telah berupaya maksimal mencari celah untuk membantu agar Arhan bisa mendapatkan pelayanan operasi jantung bahkan dia mengatakan telah mendatangi dan melobi pihak rumah sakit Harapan Kita namun upaya itupun belum membuahkan hasil.
“Kami sudah mendatangi dan melobi pihak RS Harapan Kita namun tetap saja pihak RS. Harkit menyatakan hanya mensubsidi pembiayaan satu katup mekanik sementara untuk dua katup lagi harus ditanggung keluarga pasien, kami coba nego lagi tapi tetap tidak bisa juga, paling yang bisa dibantu hanya penginapan keluarga dekat selama proses rawat, pihak RS juga sudah kontak ke Baznas provinsi Jabar namun belum ada kejelasan,” imbuhnya.
Untuk menguatkan permohonan bantuan ke Baznas, Dinsos Depok akan mencoba bicarakan dengan Ketua Baznas Depok agar bisa membatu negosiasi dengan Baznas Provinsi Jabar.
Saat dikonfirmasi Jurnal Depok terkait Kondisi Arhan saat ini, Setya ma’arif ayahanda M. Arhan mengatakan saat ini Arhan sedang menjalani perawatan di RSUD Sawangan Depok sambil menanti jadwal Kontrol di RS. Harapan Kita pada Rabu (23/10/25).
“Sekarang anak kami sedang dirawat di RSUD Depok, dan besok Rabu tanggal 23 akan dibawa ke RS Harapan Kita untuk melakukan kontrol,” ujar Arif sapaan akrab Setya Ma’arif.
Meski mengaku perih dan sedih, namun Arif mengatakan akan terus mengupayakan mencari bantuan untuk biaya operasi anaknya.
“Ya..kami keluarga akan tetap berupaya agar anak kami bisa di operasi,” seloroh Arif.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Muhammad Arhan Muzakki (15) siswa kelas 10 salah satu SMK swasta mengalami sakit jantung bocor dan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, Arhan harus menjalani operasi guna menutup tiga lubang kebocoran jantung, sebelumnya pihak keluarga telah mengupayakan agar Arhan bisa dioperasi namun fasilitas BPJS yang digunakan hanya mencover biaya operasi satu katup kebocoran sementara dua katup harus ditanggung oleh keluarga.
Pelaksanaan operasi belum bisa dilakukan lantaran pihak keluarga Arhan yang notabene merupakan keluarga kurang mampu hingga saat ini belum bisa mengupayakan uang sekitar Rp 140 juta untuk biaya operasi dua katup kebocoran jantung. n Asti Ediawan








