Mendapat Penolakan dari Warga, Putaran di Depan PLN Batal Ditutup

186
Petugas gabungan saat melakukan penutupan di Jalan GDC

Kota Kembang | jurnaldepok.id
Dinas Perhubungan Kota Depok membatalkan penutupan U-Turn atau putaran depan PLN Jalan Boulevard GDC, Kecamatan Sukmajaya. Mereka akhirnya hanya menutup lima titik U-Turn di Jalan Boulevard, Grand Depok City.

Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban, Dinas Perhubungan Kota Depok, Ari Manggala mengatakan, penutupan beberapa U-Turn ini dilakukan lantaran kecepatan kendaraan yang melintas di kawasan GDC cukup kencang.

“Hal itu tentunya berbahaya bagi pengendara yang hendak memutar arah di sejumlah U-Turn di Jalan Raya Boulevard GDC. Pascabetonisasi Jalan Raya Boulevard GDC kendaraan yang melintas di sini kecepatannya tinggi. Walaupun kami dari Dishub dan Satlantas Polrestro Depok sudah memasang pita kejut di beberapa titik, tetap saja tidak bisa mengurangi kecepatan para pengendara,” ujarnya, Rabu (25/01/23).

Daripada membahayakan pengguna jalan yang hendak putar arah, kata dia, lebih baik dilakukan penutupan U-Turn atau putar arah.

“Jadi yang sudah kami tutup Lantana, lalu di depan Cluster Caspia, nanti ada tiga lagi, yaitu U-Turn dekat akses Al-Azhar, depan PGRI, putaran Mandor Samin yang sering terjadi contra flow. Lalu yang terakhir tidak jadi kami tutup PLN itu,” katanya.

Ari tidak menjelaskan lebih jauh alasan U-Turn di depan PLN tidak jadi ditutup. Namun dia mengatakan Pemkot Depok akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat mengenai manajemen rekayasa di jalan tersebut.

“Saat ini tidak akan dilakukan penutupan, nanti akan dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Barat terkait dengan manajemen rekayasa di sana. Nanti akan berkoordinasi dengan pihak Bina Marganya, nantinya apakah akan dibangun dengan APBD Depok atau APBD Provinsi,” jelasnya.

Pihaknya akan koordinasi dengan Pemprov Jabar itu dilakukan lantaran jalan di kawasan tersebut bukan hanya milik Kota Depok, tapi juga milik Provinsi Jabar.

“Karena ada dua status jalan di sana. Yang pertama Jalan KSU adalah jalan provinsi dan Jalan Boulevard GDC adalah jalan kota nya. Untuk saat ini perkembangannya sudah diserahkan ke Pemkot Depok,” paparnya.

Alasan penutupan U-Turn tersebut, lanjutnya, Pemkot Depok ingin mengalihkan arus lalu lintas di kawasan itu agar lebih nyaman dan aman saat berputar balik.

“Terkait dengan penutupan ini sebenarnya akan kami alihkan agar lebih aman dan nyaman saat putar dan akan bergeser ke arah barat, seperti itu,” terangnya.

Sebelumnya, penutupan U-Turn atau putaran di depan Kantor PLN mendapatkan penolakan dari warga Cluster 1 Anggrek dan Cluster Alpinia, Grand Depok City (GDC).

Penolakan dilakukan dengan memasang spanduk di persimpangan dan putaran depan PLN. Di dekat putaran terlihat spanduk berwarna kuning terpasang berada di tengah persimpangan jalan. Spanduk itu bertulisan ‘Kami Tidak Setuju Dengan Rencana Penutupan Putaran Jalan di Lokasi Depan PLN Ini’.

Sementara itu Ketua RT 08 RW 04 Cluster Alpinia, Jaka mengatakan, hampir semua warganya menolak putaran depan PLN ditutup karena aktivitas warga menggunakan akses putaran tersebut.

“Hampir semua warga kami menolak, karena kan masih aktivitas ya nganter anak sekolah banyak ke arah sana, sehari-hari melewati itu untuk ke Pasar Pucung Cilodong,” ujarnya, kemarin.

Dia menambahkan, penolakan ini dilakukan berdasarkan aspirasi 80% warga yang anaknya bersekolah di Al-Azhar. Menurutnya, jika U-Turn itu ditutup akan memberatkan warga untuk berputar lebih jauh.

“Ini aspirasi warga, karena itu kan mayoritas 80% warga sini anaknya sekolah ke arah Al-Azhar. Jadi kalau pun itu ditutup, ya memberatkan muternya harus jauh. Itu kan aspirasi sebagai RT kami menampung keluhan warga inti permasalahannya, keberatan harus muter terlalu jauh,” pungkasnya. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here