



Sawangan | jurnaldepok.id
Waraga Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan, curhat terkait Pembatasan Aktivitas Warga atau yang akrab disebut jam malam dengan Wali Kota Depok, Mohammad Idris di acara Tea Time bersama Wali Kota Depok.
Naasan, salah seorang warga Kelurahan Sawangan menyampaikan keluh kesahnya kepada Idris terkait jam malam.
“Jujur awalnya kami buruk sangka terkait jam malam ini, tapi setelah kami dengar langsung penjelasan dari Pak Wali semuanya menjadi jelas,” ujar Naasan kepada jurnaldepok.id, Jumat (11/9).


Naasan yang berprofesi sebagai penjual pecel ayam awalnya mengira pelaku usaha tidak boleh berjualan lagi di malam hari.
“Setelah mendengar penjelasan Pak Wali, kami masih boleh berjualan malam asalkan tidak mengundang kerumunan, kapsitas dibatasi dan dianjurkan untuk tidak makan ditempat alias dibungkus,” paparnya.
Namun begitu, pria yang akrab disapa Acang tersebut tidak memungkiri omzetnya selama jam malam menurun.
Menanggapi keluhan dari warga, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa kebijakannya itu tak lain untuk menekan penyebaran Covid 19.
“Tak ada sedikitpun niat kami untuk mematikan usaha para pelaku usaha. Mereka masih tetap bisa berusaha dan berjualan namun ada batasan waktu serta menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya akan memberi kelonggaran kembali jika kondisi Kota Depok sudah berstatus oranye bahkan hijau.
Acara Tea Time yang digelar di sebuah resto di kawasan Telaga Golf Sawangan diselenggarakan oleh Yayasan Lima Belas Juli (Yaliju).
“Terimaksih atas kehadiran Pak Wali dalam acara ini. Mudah-mudahan aspirasi masyarakat di wilayah Sawangan dapat terserap dan menjadi perhatian Pak Wali,” jelas Mustopa Dwi Putra, Ketua Yaliju.
Hadir dalam acara itu Anggota DPRD Depok, Edi Sitorus, para ketua RT, RW, LPM, tokoh agama, tokoh masyarakat, lurah dan Camat Sawangan. n Rahmat Tarmuji

