

Margonda | jurnaldepok.id
Walikota petahana, Mohammad Idris angkat bicara terkait keputusan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok yang tidak lagi mengusung dirinya pada pilkada Depok, 23 September 2020.
“Di alam demokrasi yang menganut sistem parlementer, mengusung dan mendukung adalah sesuatu yang niscaya, sekaligus hak politik setiap partai. Secara pribadi kalem aja,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Rabu (22/1).
Dari itu Idris meminta kepada seluruh pendukungnya agar tidak terganggu dengan informasi yang beredar.

“Kepada masyarakat khususnya para pendukung, para loyalis serta para fans, tidak usah panik atau gusar, kalem saja,” paparnya.
Tak hanya itu Idris juga mengungkap tingkat popularitas dan elektabilitasnya yang kian hari kian menunjukkan peningkatan.
“Alhamdulillah, saya sudah kantongi hasil survey awal, hasilnya baik dan sangat positif untuk warga Depok ke depan. Semoga hasil tersebut minimal tetap seperti itu dan bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.
Terkait dengan keputusan PKS Depok yang bersikap tega kepada dirinya, Idris menanggapinya dengan nada datar.
“Harapan saya PKS sebagai partai dakwah tetap komitmen dan konsisten denga visi misinya dalam politik dakwahnya, berkenan kembali mengusung saya dan berkoalisi denga parpol-parpol lain yang siap mengusung saya sebagai balon walikota,” katanya.
Terakhir Idris mengungkapkan beberapa hal terkait prinsip hidupnya.
“Ayo maju tanpa ada upaya menyingkirkan, naiklah tanpa menjatuhkan, jadilah orang baik tanpa menjelekkan dan jadilah benar tanpa menyalahkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabar mengejutkan datang dari Pengurus DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok. Dimana, PKS tidak akan lagi mengusung walikota petahana, Mohammad Idris dalam pilkada, 23 September mendatang.
“Kami berbicara calon walikota dari PKS, itu clear. Dan ketiga nama bakal calon inilah yang akan kami dorong untuk diuji publik termasuk kami dorong juga untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas. Ya tidak (mengusung lagi petahana,red),” ujar Hafid Nasir, Ketua DPD PKS Kota Depok dalam konfrensi pers di Kantor DPD PKS Depok, Margonda, Selasa (21/1).
Ia menambahkan, bahwa DPD akan fokus terhadap kandidat bakal calon walikota dari internal PKS yang saat ini telah mengerucut tiga nama yakni Hafid Nasir, Imam Budi Hartono dan T Farida Rachmayanti.
“Petahana bukan tanggungjawab kami dan kami tidak fokus terhadap petahana, melainkan fokus kami kepada tiga kandidat di internal kami yang nanti salah satunya ditetapkan menjadi calon walikota,” paparnya.
Hafid menegaskan, PKS akan mengusung kader internalnya sendiri untuk maju sebagai walikota pada pilkada mendatang. n Rahmat Tarmuji
