



Margonda | jurnaldepok.id
Rencana deklarasi untuk mengusung Pradi Supriatna sebagai bakal calon Walikota Depok pada, Minggu (15/12) yang digagas oleh Partai Gerindra kepada mitra koalisinya yakni Koalisi Depok Bangkit (KDB) terancam batal.
Pasalnya, saat ini ada dua partai yakni PAN dan Demokrat yang masuk dalam KDB tidak solid untuk sungguh-sungguh mengusung Pradi. Belakangan, Partai Golkar pun menyatakan tekadnya untuk mengusung Farabi Arafiq sebagai calon walikota dari internal partai mereka.
Ketika dikonfirmasi, Pradi pun masih belum bisa memastikan terkait rencana deklarasi tersebut.


“Belum ada informasi terkait itu kepada saya,” ujar Pradi kepada Jurnal Depok, Kamis (12/12).
Ketika ditanya sejauh mana keseriusannya untuk maju kembali dalam pilkada nanti, ini jawaban Pradi.
“Saya kembalikan lagi ke masyarakat, nanti hasil kajiannya kan yang dilihat. Kalau memang masih ada keinginan masyarakat ya saya akan sepenuhnya mengabdi kepada masyarakat,” paparnya.
Terkait elektabilitasnya yang digadang-gadang menyalip walikota petahana, Mohammad Idris, Pradi mengungkapkan beberapa hal.
“Ada beberapa kajian dalam hal ini di tahap awal dan kedua terkait dengan hal itu (elektabilitas,red). Saya pribadi mengapresiasi apa yang disampaikan dan mudah-mudahan ini kenginan dari masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya Ketua Harian DPC Partai Gerindra Kota Depok, Jamaludin mengungkapkan saat ini partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Depok Bnagkit (KDB) siap untuk melakukan deklarasi untuk mengusung Pradi.
“Sudah sepakat semua, bahkan kami akan melakukan deklarasi pada 15 Desember esok. Nantinya semua partai yang tergabung dalam KDB akan mengerahkan kadernya pada deklarasi. Insya Allah PKB dan PSI juga akan ikut bergabung,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, semangat untuk mengusung Pradi tak lain dilatar belakangi ingin adanya perubahan dan mengganti suasana di Kota Depok serta melihat trend positif Pradi yang terus meningkat.
“Kami yakin Insya Allah Pak Pradi akan menang, beliau juga sudah komit untuk menjadi walikota. Kalau Pak Pradi enggak berani mungkin koalisi ini tidak terbentuk,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji
