

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Aparat Kepolisian Resort Kota Depok tengah mendalami kasus penyerangan yang menghancurkan gedung serta fasilitas sekolah SMK Izzata-Arjuna, di kawasan Kecamatan Cipayung.
Akibat serangan sekelompok orang misterius itu, sejumlah ruang belajar, ruang guru, dan pos security rusak parah sehingga menganggu Kegiatan Belajar Mengajar siswa.
Kapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kasus ini. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, diduga para pelaku melancarkan aksinya sekira pukul 05:00 WIB, Rabu (16/10).


“Saat kejadian, sekolah masih sepi jadi tidak ada korban jiwa ya. Ada empat saksi yang sudah kami mintai keterangan,” katanya di lokasi kejadian.
Berdasarkan penyelidikan sementara, Azis meyakini aksi serangan ini terkait dengan peristiwa tawuran yang terjadi pada Selasa (15/10) sore.
Akibat tawuran kemarin itu, salah satu siswa dari sekolah SMK swasta di wilayah Beji, Depok tewas, sedangkan satu siswa lainnya dari SMK Izzata, mengalami luka parah.
“Nah diduga paginya ada aksi balas dendam, tapi sasarannya bukan anak sekolahnya tapi gedung sekolah yang mewakili peristiwa kemarin yang terjadi perselisihan. Karena tidak ada orang jadi para pelaku melakukan pengrusakan,” ujarnya.
Azis menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam dengan kejadian tersebut.
“Saya tidak akan tinggal diam, saya akan melakukan penegakan secara hukum secepatnya. Kami mohon didukung seluruh masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, serangkaian kasus ini bukan hanya tanggungjawab Polri namun juga sejumlah pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, sekolah dan khususnya para orangtua.
Polisi sendiri sudah melakukan usaha-usaha preemtif seperti police goes to school. “Intinya kami akan lakukan pemeriksaan agar didapatkan pelaku yang nantinya dapat dijadikan contoh penegakan hukum,” tutupnya.nCR-JD1
