Margonda | jurnaldepok.id
DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok secara resmi merilis lima bakal calon (Balon) Walikota Depok untuk pilkada 2020 mendatang. Lima balon tersebut yakni Ketua DPD PKS, Hafid Nasir; Imam Budi Hartono, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat; M. Supariyono, Anggota DPRD Depok; Anggota DPRD Depok, T. Farida Rachmayanti dan Ketua KONI Kota Depok, Amri Yusra.
“Kami publish nama-nama balon walikota dari DPW PKS Jabar dengan harapan mereka bisa melakukan sosialisasi untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” ujar Hafid dalam keterangan pers nya, Minggu (8/9).
Sementara untuk petahana yakni Mohammad Idris, dikatakan Hafid diusulkan melalui jalur khusus.
“Tetap kami usulkan melalui jalur khusus. Sosok Pak Idris nantinya juga akan dilakukan penilaian secara kinerja dan capaian-capaian sebagai walikota. Mudah-mudahan kelima nama ini bisa mendongkrak elektabilitas dan popularitas mereka,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Umum DPD PKS Kota Depok, TM Yusuf Syahputra. Dikatakan Putra, kelima nama tersebut akan diuji public melalui survey.
“Selain itu, mereka juga harus membentuk tim sukses mulai saat ini dan menjalin komunikasi dengan masyarakat. Kelima orang ini merupakan kader asli PKS,” tandasnya.
Ketika ditanya apakah nantinya PKS tidak akan kecewa jika dari lima nama tersebut hanya diusung menjadi wakil walikota, ini jawaban Putra.
“PKS muaranya di DPP, kami akan sami’na wa’atona, walaupun nantinya SK nya hanya mendapat jatah wakil, kami akan siap memenangkan SK DPP tersebut. Contoh Pilgub Jabar lalu, jadi tidak ada istilah kecewa,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu balon walikota, T. Farida Rachmayanti meminta doa restu kepada seluruh masyarakat Depok.
“Doakan kami agar bisa menaikkan elektabilitas dan popularitas, kami harus taat terhadap keputusan DPW. Tentu, kader PKS harus siap terima keputusan dari struktur di atasnya,” jelasnya yang didampingi Bendahara Umum DPD PKS Depok, Adriana.
Dalam kesempatan itu PKS juga turut menanggapi adanya rencana penggalangan koalisi untuk ‘mengeroyok’ PKS dalam pilkada nanti.
“Sah-sah saja, karena setiap partai maunya berkoalisi begitu juga dengan PKS. PKS tentu mengedepankan politik gagasan. Saat ini kami telah membangun komunikasi dengan Golkar, Demokrat dan besok dengan PAN,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji
