Limo | jurnaldepok.id
Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Ramdanih meminta kepada kontraktor pelaksana proyek pembangunan turap tebing kali cabang barat (KCB) diperbatasan wilayah Rw 01 dengan Rw 10 untuk mengerjakan pembuatan turap sesuai Bestek pasalnya kata dia pembangunan turap pada tahun tahun sebelumnya banyak yang tidak becus alias asal asalan sehingga tidak memiliki daya tahan maksimal.
Demikian diungkapkan Ramdanih kepada Jurnal Depok kemarin. Dikatakannya, pembangunan turap setinggi 6 meter dan lebar 8,5 meter diharapkan dapat meminimalisir meluasnya longsor yang terjadi disejumlah titik disepanjang aliran kali cabang barat.
“Sebenarnya banyak bahkan hampir semua titik tebing kali cabang barat ini rentan dengan longsor lantaran selain tingkat kecuraman tebing yang sangat tinggi, juga keberadaan turap berbatasan langsung dengan bidang jalan raya Grogol sehingga setiap hari tebing dibebani dengan tonase kendaraan yang melintas,” papar Ramdanih.
Harapan senada juga disampaikan oleh Sekretaris Kantor Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Lukman Zaelani.
Dia berharap, pembuatan turap diperbatasan Rw 01 dan 10 ini memiliki daya tahan minimal sepuluh tahun, tidak seperti pembuatan turap sebelumnha disejumlah titik lain, belum berusia setahun tapi sudah ambrol.
“Kalau melihat teknis pembuatannya, memamng agak beda dimana pembangunan turap yang sedang dikerjakan ini menggunakan teknis jenjang seperti tangga, dan pondasinya cukup dalam, sehingga diharapkan akan lebih kuat, ” tukas Deden, sapaan akrab Lukman Zaelani.
Disisi lain saat ditanya prihal papan proyek, salah satu pekerja pembangunan turap Grogol , Salim mengaku tidak memasang papan proyek lantaran belum menerima papan data proyek itu dari Dinas.
“Kata Mandor, papan proyeknya belum ada, dan belum diterima dari Dinas, ” ungkap Salim. n Asti Ediawan
