Bojongsari | jurnaldepok.id
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat elurahan di Kota Depok telah dimulai. Beberapa usulan pun muncul dari elemen masyarakat terkait pembangunan fisik maupun non fisik.
“Kami berharap antara usulan pembangunan fisik dan pembangunan non fisik, harus seimbang. Terutama non fisik, karena ini tujuannya adalah untuk pembinaan masyarakat,” ujar Daud Sulaiman, Ketua MPKT Karang Taruna Kecamatan Bojongsari, Rabu (24/1).
Daud menambahkan, pembangunan fisik yang diusulkan masyarakat saat ini sudah banyak yang terealisasi, akan tetapi tak begitu banyak pembangunan non fisik yang teralisasi. Terlebih untuk para pemuda baik Karang Taruna dan yang lainnya.
“Kami melihat tidak sedikit saat ini pemuda Karang Taruna yang menjalankan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang perlu pembinaan dari pemerintah daerah,” paparnya.
Pada dasarnya, sambungnya, bentuk dari pembangunan fisik itu macam-macam seperti penyuluhan, kursus keterampilan untuk pemuda, dan ini perlu menjadi usulan karena untuk memajukan masyarakat.
“Maka dari itu usulan pembangunan fisik dan non fisik itu harus seimbang. Bila perlu perbanyak usulan non fisiknya, adakan kegiatan tersebut yang tidak hanya dipusatkan di tingkat kota, karena kecamatan pada saat ini sudah menjadi OPD, kenapa tidak penyelenggaraan kegiatan non fisik tersebut dilaksanakan di tingkat kecamatan, karena ini tujuannya untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan memaksimalkan penyelenggaraan kegiatan,” terangnya.
Lebih lanjut ia berharap, dengan pelaksanaan Musrenbang Kelurahan se- Kota Depok akan mendapatkan hasil pembangunan yang tepat perencanaan, tepat anggaran, tepat guna, dan tepat sasaran serta semakin terwujudnya visi misi Kota Depok Unggul, Nyaman dan Religius, sehingganya outputnya masyarakat Depok mampu bersaing di dunia global.
“Para Anggota DPRD Kota Depok juga berperan ambil bagian dalam pembangunan non fisik semisal aspirasi dewan tidak melulu diperuntukkan pembangunan fisik,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji
