


Pasca aksi teror bom panci yang terjadi di Taman Pandawa Bandung, Senin (26/2) yangmenewaskansatu orang teroris, Depok yang merupakankotapenyanggaselalusiaga. Keamananterusdilakukantidakhanyasaatterjadiaksiteror, melainkansetiaphari.
“Kalaumasalahteroris kami siagaterus.Nggakhanya pas adakejadiansaja, setiaphari kami siagadanantisipasi,” kata WakapolrestaDepok AKBP Candra Kumara kemarin.


Untukmenjagakeamanandariaksiteror, pihaknyajugamenjalinhubungandengan Tim Densus 88.”Jalinhubunganterus, kesemua stakeholder jugademikian.Intinya kami selalusiapsetiapsaat,” tambahnya.
Dirinya berharap keamanan juga diterapkan di masing-masing kampung dan wilayah. “Disinidi perlukan kerjasama yang baik antara Babinkamtibmas dengan masyarakat yang memberlakukanpengawasan 1×24 jam Diharapkanperan RT jugamembantu kami,” terangnya.
Menurutnyajikaditemukanadatamu yang mencurigakansegeralaporkankepetugaskeamanan.”Tamuwajiblaporjuga kami.Jika pun ada yang mencurigakanharaplapor.Bagi RT jugajangantakutdansungkanuntuklapor.Kalausudahterjaringoperasiyustisikan repot. Nggakadasanksipidananyasihbagi RT yang nggaklaporkantamunya,” pungkasnya.
Diketahui pelaku teror bom panci di Bandung bernama Yayat Cahdiyat (42).Yayat yang berprofesi sebagai tukang bubur merupakan residivis yang divonis 3 tahun penjara pada tahun 2013 terkaitkasusterorisme.Namun, padatahunYayatbebaspadatahun 2015 setelahmenjalaniduatahunhukuman di LapasTangerang.
Yayat awalnyameledakkan bom panci low explosive (berdayaledakrendah) di Taman Pandawalalubersembunyi di Kantor KelurahanArjuna di Cicendo, Kota Bandung.
Diaengganmenyerahkandirimeskipundikepungpolisi.YayatbahkanmenantangDensus 88 untukmembebaskanrekan-rekannya yang ditahan.Baku tembak yang menegangkanterjadiantaraYayatdanpolisi.Yayat dilumpuhkandengantembakandanakhirnyatewassaatdibawakerumahsakit.nNurKomalasari

