

Sawangan | jurnaldepok.id
Walikota Depok, Mohammad Idris menegaskan jika pihaknya dalam melakukan mutasi dan rotasi jabatan tidak akan mengangkat pejabat yang berasal dari titipan seseorang atau partai pengusung pada pilkada 2015 lalu.
“Kalau yang nitip mungkin ada, tapi itu saya tidak pakai, kalau saya yang nitip sendiri saya pakai. Jadi nggak ada titipan,” ujar Idris kepada wartawan, Selasa (19/7).
Idris menambahkan, dalam melakukan mutasi dan rotasi pejabat di lingkup Pemerintah Kota Depok, dirinya melibatkan beberapa orang panitia seleksi yang berasal dari dalam, luar, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para akademisi ilmu kepemerintahan.


Pansel tersebut, kata dia, nantinya akan memberikan masukan-masukan kepada dirinya baik itu menyangkut kelayakan dan lainnya.
“Saat ini masih dalam masa uji kopetensi dan psikotes. Ada memang ujian-ujian materi tertentu untuk promosi. Kegiatan itu memang dilakukan secara rutin oleh BKD, jadi belum tentu yang sekarang ikut Diklatpim IV dilakukan promosi dan mutasi,” paparnya.
Pasalnya, kata dia, karena pada dasarnya PNS memang harus siap mengikuti Diklatpim tersebut.
“Kalau dulu kan orientasinya jabatan dulu baru Diklatpim. Kalau sekarang nggak, Diklatpim dulu baru nalik pangkat,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dalam melakukan mutasi, rotasi dan promosi jabatan dirinya mengedepankan tiga hal yang prinsipil di antaranya profesionalitas, kopetensi dasar dan kopetensi professional serta loyalitas.
“Untuk tahap awal kami akan merombak menteri-menteri nya (kepala dinas,red),” jelasnya.
Idris memastikan, jika mutasi, rotasi dan promosi pejabat akan dilakukan setelah tanggal 17 Agustus 2016.
“Kalau hitungan enam bulan berarti setelah 17 Agustus, masuknya di akhir Agustus,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

