Warga Depok Makin Majemuk, Wali Kota Minta Lebaran Kukusan Libatkan Etnis & Budaya Lainnya

3
Wali Kota foto bersama dengan panitia Lebaran Kukusan dan elemen masyarakat.

Beji | jurnaldepok.id
Pagelaran Lebaran Kukusan atau Lebaran Depok sebaiknya tidak hanya menampilkan etnik Betawi saja. Hal itu dikatakan Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat membuka dan menghadiri kegiatan Lebaran Kukusan Volume 2.

Idris mengusulkan, agar perayaan Lebaran Kukusan di tahun selanjutnya tak hanya bernuansa etnis Betawi. Hal ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di wilayah Kota Depok kian majemuk dari berbagai etnis dan kebudayaan yang berbeda.

Tercatat hanya 36 persen penduduk Kota Depok yang beretnis Betawi. Sedangkan sisanya, beragama suku tinggal di wilayah Depok.

“Suku Betawi di Depok 36 persen itu data lama ya belum di update, bisa jadi sekarang suku Jawa lebih banyak,” katanya.

Jika Lebaran Kukusan dirayakan dengan lintas budaya, kata dia, maka akan menambah semarak dan meriah.

“Bisa saja ditampilkan dengan pakaian budaya lain, misalkan orang Jawa bisa pakai pakaian Jawa nanti variannya bagus,” ujarnya.

Idris menjelaskan, Lebaran Kukusan ini sebagai bentuk menjaga tradisi di tengah modernisasi.

“Tradisinya sangat sederhana, sebenarnya menampilkan sebuah budaya. Ini menampilkan budaya lebaran warga Depok dulu, seperti rantangan sekarang sudah enggak ada,” paparnya.

Pelaksanaan Lebaran Kukusan sudah berlangsung dua kali dan diharapkan dapat memperkenalkan ke generasi muda tentang budaya warga Depok.

Sementara itu Wakil Wali Kota Depok periode 2016-2021, Pradi Supriatna menyambut baik digelarnya kegiatan Lebaran Kukusan yang kedua kalinya.

Pradi yang asli warga Kukusan berharap, dengan adanya kegiatan ini warga bisa bersilaturahmi dan guyub. Budaya yang dilakukan saat ini, kata dia, mengangkat kembali tradisi di masa lampau.

“Misalnya rantangan, dimana anak-anak muda mengantar makanan yang biasanya nasi atau ketupat dan lauk pauk dalam wadah rantang ke orang tua. Dulu waktu kecil saat lebaran kita bersama orang tua nganter makanan dengan rantang dan ini yang harus dipertahankan,” tandasnya.

Ia berharap, kegiatan ini tetap dipertahankan bahkan bisa dijadikan agenda wisata di Kukusan. n Aji Hendro

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here