Waduh! Dipatok Rp 3,8 Juta, Biaya Study Tour SMAN 6 Dikeluhkan Orang Tua Siswa

846
Tampak depan gerbang SMAN 6 Depok.

Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah orang tua murid kelas 11 SMAN Depok mengaku keberatan dengan penetapan besaran biaya study tour SMAN 6 dengan tujuan Bali yang dipatok Rp 3,8 Juta.

SY, salah satu orang tua murid, biaya study tour sebesar Rp 3,8 juta sangat memberatkan orang tua murid terlebih menurutnya penetapan besaran biaya study tour dilakukan secara sepihak oleh pihak sekolah tanpa melibatkan orang tua murid.

“Kami tidak pernah diajak rapat soal penetapan besaran biaya study tour sebesar Rp 3,8 juta dan informasi itu baru kami dapatkan pada saat bagi raport dan semua sudah ditetapkan oleh sekolah terkait tanggal keberangkatan dan biaya study tour,” ujarnya.

Dikatakannya, pada saat pembagian raport tersebut sejumlah orang tua murid telah menyampaikan keberatan terkait biaya study tour yang mencapai Rp 3,8 juta namun keberatan itu tak mengubah kebijakan sekolah menetapkan besaran biaya study yang dipatok sebesar Rp 3,8 juta / siswa.

“Kami sempat berdebat saat pengumuman rencana study tour terutama soal besaran biaya, ada salah satu orang tua murid yang berprofesi sebagai driver ojek online juga mengaku sangat keberatan namun pihak sekolah tak bergeming dengan penetapan itu,” imbuhnya.

Selain terkait besaran biaya study tour, SY juga mengaku masih trauma dengan peristiwa kecelakaan yang menimpa para siswa SMK Lingga Kencana saat melakukan study tour ke Subang provinsi Jawa Barat pada tahun 2024 silam.

“Ya, kami juga kepengen study tour nya yang dekat dekat aja, dengan biaya lebih murah, kami masih trauma dengan kejadian kecelakaan siswa siswi SMK Lingga Kencana,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Humas SMAN 6 Depok, Sahri Ramadhan membantah dengan tegas pernyataan SY yang mengatakan tidak ada rapat atau musyawarah sebelum penetapan biaya study tour ke Bali yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2025.

“Kami tegaskan bahwa setiap ada kegiatan siswa diluar sekolah kami selalu melibatkan orang tua murid termasuk rencana study tour ke Bali,” tegas Sahri.

Dia menambahkan, untuk rencana kegiatan study tour ke Bali 17 Februari mendatang, pihaknya sudah mendapatkan berita acara pelaksanaan rapat atau musyawarah antara Koordinator Kelas dan Komite Sekolah dengan para Wali Murid yang telah digelar pada tanggal 21 November 2024.

“Kami sudah mengantongi berita acara rapat atau musyawarah antara Komite sekolah dengan orang tua murid, karena untuk kegiatan study tour memang di inisiasi oleh komite sekolah bukan oleh sekolah,” ujar Sahri Ramadhan.

Dia menambahkan, dalam hal kenyamanan dan keamanan pada pelaksanaan study tour, para orang tua murid tak perlu khawatir sebab pihak nya selalu menerapkan mekanisme SOP dan arahan dari berbagai institusi terkait baik menyangkut kondisi armada kendaraan yang akan digunakan maupun kondisi para awak kendaraan yang akan membawa rombongan siswa.

“Soal kenyamanan dan keamanan perjalanan study tour tak perlu dikhawatirkan karena kami menyiapkan kendaraan dari PO yang memiliki reputasi yang bagus, dan kami akan melakukan semua arahan soal antisipasi keamanan dalam perjalanan study tour tersebut,” tutupnya. n Asti Ediawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here