Cipayung | jurnaldepok.id
Dua siswi saling baku hantam di atas jembatan Dipo Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung.
Aksi baku hantam dua kelompok siswi tersebut direkam oleh rekannya dan dibiarkan berkelahi.
Direkaman video, dua siswi saling menjambak rambutnya dan kawan lainnya membiarkannya dan beredar di media sosial.
Menanggapi hal itu, Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas, Iptu Hendra saat dikonfirmasi wartawan mengatakan video siswi pelajar SMA berkelahi di atas jembatan Dipo ramai di media sosial.
“Kejadian memang ada dan persoalan itu sudah dapat diselesaikan oleh petugas Bhabinkamtibmas Kelurahan Ratu Jaya secara musyawarah dengan masyarakat sekitar dan keluarga,” ujarnya, Rabu (13/1).
Dia menambahkan, kedua siswa yang berantam dalam video antara pelajar SMA asal Margonda dan Citayam.
“Pada waktu tersebar vidieo tersebut langsung termonitor oleh anggota Bhabinkamtibmaas Kelurahan Ratu Jaya, Brigadir Iyan dan segera diselesaikan saat itu juga,”paparnya.
Terpisah Pengamat Sosial Vokasi Universitas Indonesia Depok, Devie Rahmawati mengatakan fenomena adu jago di tempat yang tidak seharusnya ditambah viral sesuatu dapat terjadi dalam ingin mencari jati diri.
“Anak remaja sekolah secara sosial empitas merasakan ketidaknyamanan proses belajar online di rumah karena pandemi virus Covid-19. Sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang membuktikan interaksi nyata fisikal, emosional, dan sosial,” ungkapnya.
Dalam proses pencarian jatidiri di usia remaja, lanjut Devie, tidak bisa berdiam harus bergerak aktifitas.
“Memerlukan ruang yang luas. Sehingga jika dalam proses daring di rumah hanya ada TV dapat membatasi tumbuh kembang sosial. Dalam proses tumbuh kembang anak mereka ini membutuhkan ruangan yang luas yaitu antara fisik, emosional dan sosial, itu terpenjara ‘proses selama pandemi’ sehingga untuk meluapkan ekspresi sangat agresif video,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh dua oknum siswi tersebut.
“Kami akan telusuri dua siswi itu,”katanya.
Dia juga mengimbau kepada pihak tertentu agar menambah kegiatan tambahan berbasis keagamaan kepada siswa walaupun di masa pandemi Covid-19. n Aji Hendro