Tingkatkan Kualitas PKK, Kelompok Dosen PNJ Berikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer

50
Ketua Pelaksana Program, Sutanto saat menyerahkan bantuan pelatihan untuk PKK

Bojongsari | jurnaldepok.id
Kelompok Dosen Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dari berbagai latar belakang keilmuan melakukan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kelompok Dosen. Hal tersebut sebagai salah satu program tahunan dari Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta.

“Program ini dilakukan oleh kelompok dosen dari berbagai latar belakang keilmuan dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang timbul pada masyarakat seacara komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang usaha, sekolah, institusi pemerintah atau swasta atau masyarakat umum lainnya,” ujar Sutanto, Ketua Pelaksana Program kepada jurnaldepok.id, Minggu (5/9).

Dari itu, sambungnya, dalam rangka pelaksanaan pengabdian tersebut, Politeknik Negeri Jakarta pihaknya bekerjasama dengan PKK Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok menggandeng pengusaha Mikro Hand Sanitizer dan Karang Taruna RW 05.

“Pada Sabtu 4 September 2021 kemarin, selama satu hari telah dilakukan pelatihan pembuatan Hand Sanizer yang dilaksanakan di RT 09 – RW 05, Kelurahan Duren Mekar. Semua peserta pelatihan tetap mengukuti protokol kesehatan Covid-19 dengan mengenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir,” paparnya.

Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu dilakukan penanda tanganan berita acara penyerahan bantuan satu unit alat pengaduk cairan dan bak pencampur untuk membuat Hand Sanitizer.

Penyerahan dilakukan oleh Sutanto kepada Siti Nurkhimah selaku Wakil dari Pengusaha Mikro Hand Sanitizer RW 05.

“Pemberian bantuan pengaduk cairan dan bak pencampur tersebut dimaksudkan untuk membantu para pengusaha mikro hand sanitizer dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi hand sanitizer,” jelasnya.

Pelatihan tersebut diikuti sebanyak lima orang dari anggota pengusaha mikro hand sanitizer, lima orang dari Karang Taruna RW 05 dan lima orang mahsiswa dari Prodi Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Para anggota pengusaha mikro yang terlibat dalam pelatihan ini pada umumnya juga sudah mempunyai bidang usaha rumah tangga antara lain masakan rumahan, kuliner, minuman herbal, bakso, aksesoris, refleksi, katering dan tahu bakso.

Wakil dari Pengusaha Mikro Hand Sanitizer RW 05, Siti Nurkhimah menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberikan bimbingan dan sumbangan peralatan serta bantuan teknis yang terkait dengan pembuatan hand sanitizer.

“Kami beharap ada keberlanjutan dari kerjasama ini terutama dalam pengemasan botol yang saat ini masih dilakukan sangat sederhana dan belum diwrap sepeti keluaran pabrik yang ada penutup plastiknya, sehingga botol tidak mudah dibuka,” harapanya.

Dalam sesi praktek bersama para anggota Karang Taruna dengan menggunakan peralatan baru sumbangan dari PNJ, Siti memberikan pengarahan dan resep terkait dengan perbandingan bahan untuk membuat hand sanitizer, sehingga kualitas kandungan alkohol berkisar anatara 70% sampai dengan 80% sesuai dengan standard WHO.

Bahan yang digunakan adalah alakohol 96% sebanyak lima liter, air mineral 1.400mL, Gliserin 64mL, essence strowberry 75 tetes atau sekitar 37,5 mL (boleh mengikuti selera konsumen).

“Semua bahan tersebut dimasukkan dalam bak pencampur, kemudian pengaduk diputar pada posisi putaran yang paling rendah selama 2-3 menit untuk memperkecil penguapan bahan. Sampel dituang ke dalam gelas ukur untuk diperiksa kandungan alkoholnya menggunakan alkohol meter. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh hasil bahwa kandungan alkohol dalam produk hand Sanitizer adalah 78% berarti kualitas produk sudah sesuai dengan standar WHO,” terangnya.

Selvi Winarni, Sekretaris 2 PKK Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, mengatakan bahwa produk hand sanitizer yang sudah tumbuh di RW 05 perlu dikembangkan dan ditingkatkan pemasarannya.

“Usaha yang dapat dilakukan antara lain memperluas pemasaran dan memperkenalkan produk kepada para calon konsumen. Dalam memperluas pemasaran perlu dipertimbangkan adanya peluang pasar, pangsa pasar dan pesaing,” tandasnya.

Sedangkan dalam upaya memperkenalkan produk, kata dia, dapat dilakukan dengan promosi lewat pameran, iklan dan poster.

“Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah adanya jaminan mutu produk, kemasan yang kuat serta menarik, pelayanan yang baik pada para konsumen dan kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here