Seminggu Dua Kali Terbakar di Jalanan, Pengawasan Angkot Dinilai Lemah

121
Terlihat antrean angkot di Terminal Depok

Margonda | jurnaldepok.id
Pengawasan Angkutan Kota (Angkot) di Depok dinilai lemah, sehingg menyebabkan sering terjadinya angkot terbakar.

Dalam satu minggu ini, sedikitnya tercatat dua angkot yang beroperasi di Kota Depok terbakar, seperti angkot M 41 Trayek Kampung Rambutan-Cibinong dan Angkot D 03 Parung-Terminal Depok.

Pemerhati Perhubungan, Hendra Amara kepada wartawan mengatakan, adanya kasus kejadian kebakaran angkot yang terjadi dua kali seminggu menandakan lemahnya pengawasan operasional angkot.

“Coba cek surat KIR nya, apa angkot tersebut rutin melakukan atau tidak. Jika tidak, angkot itu semestinya tidak boleh beroperasi. Pengecekan termasuk pengujiannya dan mobil itu sudah lewat dari usia ekonomis atau belum,” ujarnya, kemarin.

Seharusnya, kata dia, petugas Dishub melakukan pengawasan terhadap angkot yang sudah tidak layak beroperasi.

“Namun di lapangan ada angkot yang terlihat tidak layak akan tetapi masih beroperasi membawa penumpang dan terkesan dibiarkan,” paparnya.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok, Muhammad Hasyim menambahkan, kebakaran angkot yang satu minggu terjadi di Kota Depok karena kurang perawatan dan angkot tak layak lagi beroperasi lantaran usia angkot yang sudah tua.

“Dari temuan Organda Kota Depok, tiga angkot yang ludes terbakar tersebut karena sudah tua,”katanya.

Selain itu, sopir juga terkesan membiarkan bagian yang rusak seperti segel bocor, atau kabel yang rusak tanpa perbaikan, membuat angkot lebih mudah bermasalah dan menyebabkan kebakaran.

“Kesalahan ini menjadi penyebab langsung kebakaran angkot karena ceroboh dalam perawatan yang berbahaya terhadap penumpang,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kendaraan tua dan tidak terawat sering kebakaran saat dioperasikan di jalan raya, dan sebenarnya tidak diboleh lagi untuk mengangkut dan menurunkan penumpang di jalan umum.

“Sebenarnya kalau sudah tua sudah tak boleh lagi beroperasi mengangkut penumpang di jalan raya karena membahayakan. Ini karena pengawasannya lemah dan dibiarkan,” terangnya.

Hasyim mengimbau pemilik angkot sebaiknya meremajakan angkot-angkot tua diganti dengan angkot terkini sehingga penumpang aman dan nyaman. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here