



Beji | jurnaldepok.id
DJ, seorang remaja perempuan mengaku menjadi korban begal yang berhasil merampas telepon genggam miliknya di Gang Norman Ciliwung di RT 3/1, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Korban DJ (16), mengalami luka bacok di bagian jempol sebelah kiri usai mencoba melawan pelaku yang sudah mengalungi celurit kepada korban.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Kemirimuka Polsek Beji, Aiptu Rojudin mengatakan, kejadian berawal saat korban diantar pulang diboncengi temannya EL setelah menonton Depok Keren di Lapanga Hawai, Beji Timur.


Pada saat DJ diturunkan temennya, dengan mempergunakan motor jenis matic di TKP, korban mengambil HP merek Invinik seharga Rp 1.400.000 dari dalam tas milik temannya.
“Setelah itu korban jalan kaki menuju ke rumahnya. Baru jalan sekitar 50 meter tepat pintu gerbang kuburan kober atau tepatnya depan rumah ibu Salamah, tiba-tiba dari arah belakang ada dua orang mengendarai sepeda motor jenis matik langsung memepet korban sambil mengalungi celurit mengancam dan meminta untuk menyerahkan HP korban,” ujarnya.
Namun, kata dia, bukan dikasihkan sama korban, karena reflex korban mencoba berusaha kabur dari pelaku yang sudah dalam keadaan dikalungi senjata tajam dan mengenai tangan korban.
“Korban ingin mencoba kabur dari pelaku usai berhasil bebas dari ancaman celurit. Namun pelaku membacokan kembali celurit ke arah korban sampai korban reflex menangkis dan mengenai jari jempol tangan kiri hingga alami luka sobek cukup dalam,” tuturnya.
Akibat keberanian korban meski harus terluka, DJ berhasil menyelamatkan HP milik temannya tersebut. Korban pulang ke rumah sambil menahan sakit akibat luka bacok celurit pelaku.
“Oleh bapakanya, korban kemudian dibawa ke klinik. Alhamdullilah kondisi korban saat dicek di rumahnya tidak apa-apa dari peristiwa itu,” jelasnya.
Dia mengatakan, dari kejadian itu korban DJ yang tidak melanjutkan sekolah lagi ini kondisinya masih trauma.
“Agar jadi perhatian kita semua termasuk para orang tua untuk tingkatkan kewaspadaan, bahwa pelaku atau penjahat dapat terjadi dimana saja, tingkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian terutama jika sedang jalan di tempat sepi apalagi ini pelaku begal beraksi siang hari cukup berani,” tuturnya.
Sebagai anggota Bhabinkamtibmas wilayah lingkungan Kemirimuka, Rojudin melihat kondisi kehidupan keluarga korban merupakan berasal dari kalangan tidak mampu.
Kendati apa yang sudah dialami korban DJ ini sudah masuk ke dalam kejahatan jalanan atau street crime berupa begal, namun atas kemauan keluarga tidak mau membuat laporan.
“Alasan keluarga korban belum membuat laporan sampai saat ini karena terbentur faktor ekonomi. Untuk biaya pengobatan korban saja uang pinjaman dari tetangga,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan korban ciri-ciri para pelaku berjumlah dua orang laki-laki, berbadan kurus, perawakan bersih, menggunakan switer gelap, kepala tertutup dan bermasker. Motor yang digunakan jenis matik. n Aji Hendro

