Sawangan | jurnaldepok.id
Kaesang Pangarep terlihat senang berkunjung ke wilayah Depok yang notabene ‘kandang’ Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kedatangan Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono dikawal ketat Paspampres saat meresmikan gerai Sang Pisang di Jalan Abdul Wahab, Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan.
“Terima kasih kepada yang sudah menyempatkan hadir di grand opening Sang Pisang,” ujar Kaesang saat memberikan sambutan dihadapan ratusan pendukungnya, Selasa (25/07/23).
Kaesang juga memastikan bahwa kedatangannya ke Depok khususnya wilayah Sawangan bukan lagi ajang kampanye.
“Perlu saya ingatkan sekali lagi, ini itu bukan kampanye. Saya ke sini ingin membuka Sang Pisang di Depok yang kedua,” paparnya.
Ia menjelaskan, sesungguhnya dahulu ia pernah membuka toko yang sama di wilayah Margonda.
“Dulu pernah di Margonda namun tutup. Makanya saya buka lagi di Sawangan kali ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kaesang memetik buah Pisang Kepok yang masih berada di pohonnya sebagai tanda dibukanya gerai Sang Pisang di wilayah Sawangan.
Ia juga memberi kesepatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin berswa foto dengan dirinya yang didampingi istrinya.
Namun sayang, hingga akhir acara sekitar pukul 17.30 WIB, Kaesang tak sepatah kata pun menjawab pertanyaan dari awak media yang sedari siang sudah menunggunya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mempersilakan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep untuk turun ke dunia politik sembari memberi ucapan ‘welcome the jungle’.
Dia mempersilakan Kaesang dan pemuda lainnya untuk terjun ke dunia politik. Menurutnya dunia politik perlu darah muda, tapi ingat perlu kualitas, kuantitas dan integritas. Perlu jalan panjang mulai dari bawah akan membuat seseorang akan menjadi bijak.
“Bagus, jadi monggo Mas Kaesang dan yang lainnya welcome the jungle,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang akhirnya angkat bicara terkait rencana Kaesang Pangarep akan maju di Pilkada Depok 2024 mendatang.
Meski mempersilahkan untuk maju di pilkada nanti, namun Idris mewanti-wanti agar dirinya (Kaesang,red) dan siapapun calon Wali Kota Depok nanti harus memiliki pengetahuan tentang Kota Depok.
“Saya sudah memberikan kriteria, karena warga Depok cerdas-cerdas dan kritis-kritis, LSM nya banyak serta kaum urban yang dikelilingi lima kota metropolitan,” ujar Idris usai memimpin doa bersama pembangunan Alun Alun dan Taman Hutan Kota Wilayah Barat, beberapa waktu lalu.
Idris mengatakan, jangan coba-coba menjadi calon wali kota di Depok kalau belum memahami tentang karakter Depok.
“Harus paham dulu karakter Depok, begitu juga dengan karakter warganya. Beda orang Betawi sini dengan orang Jawa, walau pun di Depok banyak orang Jawa. Orang Jawa di Depok sudah berinteraksi dengan masyarakat urban, makanya harus belajar dulu,” paparnya.
Mau Kaesang atau siapapun itu, kata Idris, mereka harus memahami hal tersebut.
“Termasuk calon wali kota yang juga orang Depok asli, karena ada juga orang Depok yang tidak paham dengan Depok, karena Depok hanya dijadikan sebagai tempat tidur, pagi-pagi kerja dan pulang jam 10 malam, Sabtu Minggu dengan keluarga. Jadi enggak peduli terhadap warga Depok, orang macam ini enggak kenal Depok,” pungkasnya. n n Rahmat Tarmuji